Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Budidaya Rumput di Halaman Rumah, Dijamin Cuan

Kompas.com - 09/09/2022, 16:33 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga Desa Kidangbang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang punya cara unik untuk menambah penghasilan.

Mereka memanfaatkan halaman rumah masing-masing untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah, dengan cara membudidayakan rumput jepang dan gajah mini.

Dari hasil budidaya kedua jenis rumput itu, warga di sana bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah dalam sekali panen. Ide ini mungkin bisa ditiru oleh masyarakat yang mempunyai halaman rumah cukup luas.

Baca juga: Warga Desa di Malang Ini Manfaatkan Halaman untuk Budidayakan Rumput Taman

Cara membudidayakannya pun cukup mudah. Salah satu warga setempat, Yuliani membagikan tips tentang cara membudiayakan rumput taman tersebut.

Seperti Menanam Sayuran

Menurutnya, secara umum tidak ada cara khusus dalam merawat rumput taman itu.

"Caranya sama seperti merawat tanaman lain, seperti padi maupun sayur-sayuran. Yang dibutuhkan cuma ketelatenan," jelasnya.

Justru kelebihannya, menanam rumput taman tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli benih. Cukup memotong kecil-kecil rumput yang sudah dipanen untuk ditanam kembali.

Tanah Digemburkan

Sebelum rumput ditanam, tanah yang akan ditanami digemburkan dan dihaluskan. Kemudian disiram hingga lahan benar-benar becek. Tujuannya untuk mempermudah penanaman.

"Kemudian potogan-potongan rumput yang masih ada akarnya tinggal disiram hingga basar, lalu ditanam secara merata, dengan jarak masing-masing sekitar 5 centimeter," imbuhnya.

Disiram Rutin

Pasca-penamanan, rumput-rumput tersebut dibiarkan saja. Cukup lakukan penyiraman secara rutin setiap sore hari sampai berusia sekitar 3 pekan. Sebab selama 3 pekan itu biasanya sudah mulai tumbuh tunas-tunas baru.

"Selama 3 pekan itu pula, pastikan tanaman rumput-rumput ini tidak terinjak-injak, agar pertumbuhannya bagus," katanya.

Baca juga: 4 Ide Bisnis di Masa Pensiun agar Punya Cuan

Pemupukan

Setelah berusia 3 pekan, disarankan rumput-rumput itu dipupuk, baik menggunakan pupuk organik maupun non organik.

"Proses pemupukan tinggal ditaburkan saja. Kemudian langsung di siram agar bisa merata ke seluruh tanaman," ujarnya.

Proses budidaya rumput taman itu membutuhkan waktu sekitar 2 bulan hingga masa panen. Selama itu, penyiraman rutin juga tetap harus dilakukan secara rutin setiap sore hari.

"Penyiraman ini adalah kunci agar rumput taman ini tumbuh dengan baik dan subur," tegasnya.

Yuliani memastikan, tidak ada pengaruh wilayah atau kawasan khusus untuk menaman rumput taman itu. Artinya, menurut Yuliani rumput taman itu bisa dibudidayakan di daerah manapun di Indonesia.

"Yang penting harus ditempat terbuka, agar rumput mendapat sinar matahari secara langsung," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau