Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Bambu, dari Fungsi Ekologi hingga Bernilai Miliaran Dollar AS

Kompas.com - 12/09/2022, 11:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Maka, tak usah heran, bila Monica menyebut YBL berproduksi dari hutan, pabrik, sampai ke kebutuhan manusia.

"Saat ini, sudah digunakan dan terus dikembangkan dengan teknologi," ujar dia.

Ia juga mengungkapkan bambu bisa jadi bahan baku industri, sebagai velg.

Mama Bambu

Merespons semakin berkembangnya potensi bambu kini, Yayasan Bambu Lestari memperluas cabangnya di lima provinsi. Tercatat ada 1,2 juta juta bambu yang sudah tertanam dan akan menambah 1 juta bibit dengan kelompok perempuan dengan istilah Mama Bambu.

Program Mama Bambu menghadirkan dampak ekonomi dan bertujuan merawat bumi, dengan memberikan akses pemanfaatan lahan perhutanan sosial.

Dalam arti, menanam bambu sama dengan menanam air, bibit bambu akan ditanam di lahan kritis, hingga Mama Bambu yang menanam 2,5 juta bibit dalam waktu 4 bulan.

Mama Bambu diajarkan melihat sumber bibit, menanam, dan mengelola secara bestari. Rumah produksinya, bekerja sama dengan Du'Anyam, Bambu Boss, dan yang lainnya.

"Bekerja dengan kelompok perempuan atau Mama Bambu, membutuhkan usaha kelekatan yang tinggi. Sebab, mereka menanam bambu seperti merawat anaknya. Dinyanyikan dan disayang, jika tanaman bambu mati mereka sedih," kata Monica.

Bagi Monica, alasan bekerja sama dengan Mama Bambu, agar mereka mendapatkan pencaharian, dan secara status sosial bisa lebih didengar orang lain di sekitarnya.

"Mama Bambu diharapkan dapat membangun koperasi bibit, setelah 5 bulan ditanam membangun kapasitas produksi kerajinan, dan seterusnya," kata Monica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau