Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Sukses Memulai Usaha Toko Kelontong

Kompas.com - 20/09/2022, 14:17 WIB
Putri Sophia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kamu yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, ada beragam pilihan usaha yang dapat dilakukan salah satunya usaha toko kelontong.

Toko kelontong merupakan toko berskala kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari hari. Umumnya toko ini bersifat lokal dan mudah diakses.

Meski zaman sudah serba digital, akan tetapi keberadaan toko kelontong tetap eksis sebab jangkauannya yang mudah.

Baca juga: Catat, Berikut Manfaat Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM

Namun, memulai usaha toko kelontong tetap harus memiliki strategi dan cara agar menjadi toko yang laris dan sukses. Oleh karena itu, berikut tips dan cara memulai usaha toko kelontong yang sudah dirangkum Kompas.com.

1. Pilih Lokasi yang Strategis

Keberadaan toko kelontong perlu memperhatikan lokasi strategis agar mudah dijangkau oleh pembeli.

Mengingat toko kelontong menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, Anda perlu memiliki akses yang muda dan lokasi yang ‘terlihat’ oleh pembeli.

Umumnya, toko kelontong berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, di sisi jalan, atau di rumah apabila Anda memiliki lahan lebih yang bisa dimanfaatkan di rumah Anda.

2. Perhatikan Pembeli dan Pesaing

Sebelum membuka toko kelontong, ada baiknya dilakukan riset mengenai apa yang dibutuhkan oleh calon pembeli Anda.

Hal ini dibutuhkan agar Anda mengetahui apa saja yang akan Anda jual, sekaligus dapat mengkalkulasi besaran modal di belanja pertama.

Jangkauan pembeli yang tidak terlalu besar juga menjadi faktor Anda perlu memperhatikan pesaing agar dapat menjual produk yang dibutuhkan nantinya.

3. Bijak Menentukan Modal

Sangat dianjurkan apabila usaha toko kelontong dimulai dari dana segar, atau dana yang berasal dari tabungan dan bukan hasil dari pinjaman.

Usaha toko kelontong harus dimulai dengan kesabaran, sebab keuntungan yang besar tidak datang secara cepat melainkan perlahan-lahan.

Maka dari itu, sangat dianjurkan apabila modal berasal dari kantong pribadi yang memang ditujukan untuk usaha.

Akan tetapi apabila keadaan tidak memungkinkan, Anda bisa mengajukan pinjaman dan pilih bunga yang paling rendah.

4. Pilih Grosir yang Murah

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memilih toko grosir untuk menyuplai produk yang akan Anda jual di toko kelontong.

Riset dan pilih lah toko grosir yang paling murah. Sebab, perbedaan harga yang sedikit pun akan menjadi selisih harga yang besar mengingat kebutuhan toko kelontong yang banyak.

5. Perhatikan Arus Kas

Memiliki arus kas yang jelas sangat penting dimiliki oleh toko kelontong.

Anda bisa melakukan pembukuan atau pencatatan arus kas agar Anda dapat mengetahui berapa dana yang masuk dan keluar.

Dengan melakukan pencatatan arus kas, Anda dapat dengan mudah melacak berapa keuntungan dan kerugian yang didapatkan.

Baca juga: 4 Jenis Peluang Bisnis Menjanjikan dengan Potensi Keuntungan Besar

6. Beri Pelayanan Terbaik dan Toko yang Menarik

Apabila kelima hal tersebut sudah terpenuhi, jangan lupa berikan pelayanan yang terbaik agar pelanggan Anda punya alasan untuk kembali.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah meskipun berskala kecil, toko kelontong memiliki pesaing yang cukup banyak.

Maka dari itu, tidak ada salahnya membuat toko kelontong Anda menarik dari dengan penampilan toko yang ciamik agar pelanggan betah berkunjung ke toko Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau