Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag, para Ibu dari Depok dan Bogor Kolaborasi Tingkatkan Keahlian

Kompas.com - 26/09/2022, 09:54 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh." Pepatah ini bisa diartikan bahwa bila kita bekerja sama atau berkolaborasi dapat membuahkan hasil lebih baik, dibanding bekerja sendiri.

Pepatah tersebut menjadi salah satu latar belakang lahirnya kelompok ibu-ibu, seperti D’Ketan dari Depok dan Tenda 7 Sprinkles dari Bogor.

Melalui program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag: Bersama Majukan UMKM Indonesia, kedua kelompok itu dapat membuktikan bagaimana kerja sama, kolaborasi, kekompakan, dan inovasi, membuat mereka bisa mencapai kemandirian finansial.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, 10 April 2025: Antam, UBS, Galeri 24 Naik Tajam

Kelompok pertama, D’Ketan terdiri dari para peserta Dapur Ibu Bersama®, yang tinggal di wilayah Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

Untuk diketahui, Dapur Ibu Bersama merupakan bagian dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia.

Program tersebut adalah hasil kolaborasi antara PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Komunitas Ibu Profesional.

Baca juga: Frisian Flag Indonesia dan Shopee Kumpulkan Donasi Rp 1.6 Miliar

Salah satu anggota D’Ketan, Ari Falatika Suheni mengatakan bahwa nama kelompoknya terinspirasi dari lokasi tempat tinggal anggota yang berada di satu kota yang berdekatan.

Nama D’Ketan, sebut dia, juga terinspirasi dari filosofi ketan yang lengket sebagai bahan utama pembuatan salah satu kuliner khas Depok, yaitu dodol.

“Kami ingin kelompok ini tetap lengket, kompak, dan selalu menjaga tali silaturahmi,” kata Ari Falatika dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Alasan Pergi ke Jepang Saat Lebaran, Bupati Indramayu Lucky Hakim : Tak Ada Orang di Kantor, Hanya Saya

Ari Falatika mengungkapkan, D’Ketan dikenal sebagai kelompok yang inovatif.

Sebelum ada berbagai acara bazar, kata dia, D’Ketan sudah menginisiasi projek Bersama Setenda.

Lewat projek itu, D’Ketan mempelajari produk di program Dapur Ibu Bersama untuk kemudian kulik dan mereka kembangkan. Contohnya, mereka mendesain resep kentang mustofa dengan tingkat kepedasan dari level 0 sampai 3.

Baca juga: Resep Donat Kentang Kayu Manis, Sajikan Bersama Teh atau Kopi

“Kunci rahasianya adalah kekompakan dan konsistensi mengadakan kegiatan bersama,” ucap Ari Falatika.

D’Ketan diketahui juga rutin mengadakan latihan memasak bersama. Contohnya, latihan membuat kentang mustofa, pie susu, pie buah, maupun sosis solo yang kulitnya tidak gampang pecah.

Dari latihan dan masak bersama itu, mereka membuat standarisasi sehingga pada praktiknya setiap menu yang dibuat secara individual memiliki standar yang sama.

Baca juga: Tarif Trump Turun Jadi 10 Persen Selama 90 Hari, Kecuali untuk China yang Naik Lagi

Selain latihan, D’Ketan juga rutin mengadakan pertemuan secara daring, dan berbagi informasi bazaar. Penjualan dilakukan melalui Instagram maupun status WhatsApp tiap-tiap anggota atau di bazar-bazar.

Apabila ada pesanan, D’Ketan biasanya membagikan pekerjaan secara merata kepada para anggota.

“Kalau ada orderan, kami bagi rata. Seperti waktu itu kami mendapat pesanan 100 boks makanan ringan. Kami lalu bagi rata, siapa yang membuat sosis solo, pie, dan sebagainya. Termasuk hasil, kami lakukan bagi hasil. Sejauh ini penjualannya alhamdulilah. Lumayan!,” ujar Ari Falatika.

Baca juga: Cara Menggunakan Tanaman Bambu Rejeki untuk Feng Shui Baik

Meski rezeki kelompok tersebut mengalir, mereka juga tak menampik jika terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.

Permasalahan itu seperti menyamakan persepsi dan menemukan jalan keluar dari pendapat yang berbeda-beda.

Di samping itu, anggota D’Ketan juga memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah berpengalaman jualan kue, ada yang hanya sesekali berjualan, dan ada juga yang sama sekali baru di dunia kuliner.

“Solusinya adalah transfer pengetahuan dan selalu mengutamakan kesepakatan bersama, termasuk dalam hal menentukan harga jual!,” imbuh Ari Falatika.

Selain kekompakan, lanjut dia, D’Ketan memiliki sistem pendukung yang lengkap, mulai dari suami dan keluarga.

Baca juga: 5 Posisi Terbaik Meletakkan Kulkas di Dapur

“Kami ikut Dapur Ibu Bersama karena sama-sama suka memasak dan bagaimana caranya dari hobi itu juga bisa menghasilkan uang. Oleh karena itulah suami dan keluarga sangat mendukung,” tutur para anggota D’Ketan.

Selain itu, sebut mereka, fasilitator dari Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag® juga membantu memberikan endorse D’Ketan dengan konten-konten di media sosial (medsos). Hal ini membuat kreasi menu D’Ketan lebih terlihat.

Dari fasilitator yang diberikan, para ibu anggota D’Ketan berharap, kelompok mereka awet dan bisa mendirikan toko bersama di masa depan.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret Fresh, Ini Penyebabnya

Lain dengan D’Ketan, kelompok Tenda 7 Sprinkles hadir dengan filosofi warna-warni karena anggota mereka berasal dari latar belakang dan pengalaman yang berbeda.

Kelompok dari Bogor itu, dikenali atas keseriusan mereka membangun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) secara kolektif ke Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor.

Salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles, Evi mengatakan bahwa kelompoknya tidak ingin berhenti dalam meningkatkan usaha sampai project mereka selesai.

Baca juga: KemenKopUKM: Transformasi Usaha Informal ke Formal Harus Dipercepat

“Terus terang kami tidak ingin berhenti sampai project selesai. Kami berniat meluaskan pasar dan istilahnya ingin naik kelas. Akhirnya kami memutuskan untuk mengurus izin biar benar-benar diakui dan yakinkan kostumen bahwa kami itu punya izin. Kami itu ke depannya ingin menjadi pelaku UMKM yang sesuai standar,” katanya.

Lebih lanjut Evi menjelaskan, Tenda 7 Sprinkles beberapa kali mengadakan latihan bersama untuk membuat beberapa menu yang diajarkan di Dapur Ibu Bersama.

Contohnya, latihan bersama membuat kentang mustofa yang memang cukup menantang pembuatannya.

Tak hanya itu, Tenda 7 Sprinkles juga mengadakan sesi belajar fotografi dari salah satu anggota yang sudah sering menjadi narasumber kelas fotografi makanan.

Tak heran kalau hasil foto anggota Tenda 7 Sprinkles beberapa kali memenangkan tantangan yang diadakan Dapur Ibu Bersama.

Baca juga: Kemeriahan HUT RI di Kalimalang, Ada Lomba Titian Bambu hingga Bazar UMKM

Evi mengaku, pihaknya juga menggali pengalaman yang sangat berharga saat mengikuti bazar.

Setiap malam, imbuh dia, para anggota mengadakan pertemuan secara daring untuk persiapan karena memang tak ada satupun yang berpengalaman mengikuti bazar.

“Biasanya para anggota berjualan dengan menerima pre-order. Dari bazaar itu, kami belajar bagaimana mengemas produk, strategi penawaran kepada pengunjung yang lewat, dan bersosialisasi dengan warga setempat,” jelas Evi.

Sementara itu, salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles lainnya, Wahyu mengaku beruntung dapat bekerja sama dengan Frisian Flag® yang sudah punya nama besar, sehingga produk mereka lebih mudah dikenali oleh pengunjung bazaar.

Di samping itu, ibu-ibu di Tenda 7 Sprinkles juga terus membuka pemesanan kembali untuk produk-produk yang diajarkan di program Dapur Ibu Bersama, yaitu sosis solo, kentang mustofa, pie susu, dan kopi Tualang.

Baca juga: 8 Oleh-oleh Khas Bali yang Tahan Lama, Tidak Hanya Pia dan Pie Susu

“Kami mengakui, pembuatan kentang mustofa dengan Susu Kental Manis Frisian Flag® memberikan rasa yang tidak hanya lezat dan unik, tetapi paling penting disukai konsumen. Sedangkan sosis solo memiliki isian yang lumer, gurih manis,” ujar Wahyu.

Hasilnya pada saat Ramadhan lalu, penjualan Tenda 7 Sprinkles mencapai puncak dengan omzet yang besar. Sampai sekarang, pesanan demi pesanan masih berdatangan saat para anggota membuka pemesanan kembali untuk masing-masing.

Selain bergotong royong dalam membangun produk UMKM mereka, Tenda 7 Sprinkles juga bahu-membahu mengurus NIB di tengah anggapan sulitnya mengurus perizinan semacam ini. Proses ini diketahui cukup memakan waktu.

Evi mengungkapkan, kelompoknya beberapa kali ke kantor Dinas Koperasi dan UKM untuk mendapatkan pengarahan mengenai perizinan apa saja yang perlu diurus dan jenis usaha apa saja yang bisa didaftarkan.

“Dari situ kami diarahkan buat NIB, alhamdulilah, kami pun bikin NIB bareng,” tuturnya.

Baca juga: Perempuan Pelaku UMKM Masih Punya Banyak Tantangan

Lebih lanjut Evi mengatakan bahwa para ibu di Tenda 7 Sprinkles sudah membayangkan akan mendirikan UMKM yang sesuai standar kesehatan dan kelayakan pangan.

“Ke depan kami ingin mendirikan UMKM Bersama, entah itu toko atau secara online, bahkan ada yang punya ide kafe juga, karena kami ingin maju dan dengan pengurusan izin kami tidak takut maju ke arah sana,” kata Evi.

Apresiasi dari Frisian Flag Indonesia

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F Saputro memberikan apresiasi terhadap komitmen ibu-ibu peserta Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia untuk berkolaborasi bersama dalam kelompok.

“Di Frisian Flag Indonesia kami percaya bahwa kolaborasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan bersama, dalam hal ini mencapai kemandirian finansial bagi ibu-ibu UMKM perempuan,” imbuhnya.

Baca juga: Bukan Hanya Finansial, Dosen UPH: China Perluas Pengaruh di Indonesia Lewat Budaya

Menurut Andrew, pelatihan dan pembekalan di Kedai Kreatif Susu Kental Manis frisian flag® tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menjadi support system untuk keberhasilan usaha mereka.

Inistiatif tersebut, kata dia, adalah salah satu upaya Frisian Flag Indonesia untuk membantu mengembangkan kewirausahaan. Khususnya bagi UMKM sebagai penopang perekonomian bangsa dan secara khusus UMKM perempuan di Indonesia.

“Ini semua sejalan dengan semangat 100 tahun FRISIAN FLAG® #MelajuKuatBersama untuk membangun Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras," kata Andrew.

Program Dapur Ibu Bersama

Sebagai informasi, Dapur Ibu Bersama merupakan bagian dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia, yang diluncurkan pada Desember 2021.

Program Dapur Ibu Bersama dimulai sejak Maret 2022 untuk mendukung 400 UMKM perempuan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung.

Baca juga: Demo Serempak 7.000 Buruh Jabodetabek dan Ojol 4 Oktober, Tuntut Harga BBM Turun

Dukungan tersebut diberikan melalui kegiatan pendampingan, pembinaan dan bantuan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.

Program Dapur Ibu Bersama berisi sejumlah kegiatan seperti pelatihan dan web seminar (webinar) mengenai cara memproduksi pangan sesuai standar keamanan pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI).

BPOM sebagai salah satu pemateri juga ingin menekankan pentingnya inovasi dari pelaku UMKM makanan dan minuman untuk selalu bersandar pada keutamaan keamanan pangan.

Baca juga: Shin Tae-yong Resmi Diangkat Jadi Wakil Presiden KFA, Apa Tugas Barunya?

Manfaat kegiatan itu sendiri adalah untuk meningkatkan daya saing agar berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UMKM.

Sebagai salah satu industri pangan yang berperan serta aktif dalam program Orang Tua Angkat BPOM dan program Frisian Flag®, FFI berharap dapat meningkatkan kesadaran keamanan pangan khususnya di komunitas UMKM.

Selain dari BPOM, para peserta program Dapur Ibu Bersama juga diajarkan cara pemasaran melalui digital marketing oleh ahli pemasaran digital, pengemasan, hingga mengulik kreasi menu berbahan susu kental manis Frisian Flag dari chef profesional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil