PURWOREJO, KOMPAS.com - Desa Gunung Wangi yang terletak di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo menjadi salah satu desa penghasil kambing dengan kualitas terbaik di Jawa Tengah. Uniknya, jumlah kambing di desa ini lebih banyak daripada jumlah penduduknya.
Salah satu peternak kambing ras Kaligesing yang sukses adalah Jemino (50). Ia adalah satu dari puluhan warga Desa Gunung Wangi yang membudidayakan kambing ras Kaligesing.
Jemino bercerita, ia mulai memelihara kambing sejak umur 14 yakni pada tahun 1986. Kambing ras Kaligesing yang pertama kali dibeli olehnya masih seharga Rp 11.000 untuk satu ekor kambing betina.
Dengan ketekunannya menggeluti dunia peternakan kambing, saat ini Jemino sukses mendirikan peternakan yang diberi nama Karya Tani Mandiri. Dengan berternak kambing Ras Kaligesing, ia sudah bisa berangkat haji dan menyekolahkan anak-anak nya hingga lulus.
"Alhamdulillah sudah bisa berangkat haji, saya tidak ada pekerjaan lain selain merawat kambing," kata Jemino saat ditemui dikandang ternaknya pada Minggu (16/10/2022).
Jemino mengatakan, pemilihan jenis kambing ras Kaligesing bukan tanpa sebab. Ia memilih kambing ini karena harganya yang jauh berbeda dengan kambing Jawa pada umumnya.
Bahkan, jika kambing Ras Kaligesing ini sudah masuk kategori kontes, maka harganya pun sangat jauh diatas rata-rata kambing biasa hingga dihargai ratusan juta per ekornya.
"Ini sebagai lantaran saya minta rezeki, kenapa saya pilih kambing Ras Kaligesing dibandingkan kambing Jawa? Karena nilai ekonominya lebih tinggi, perawatan juga tidak jauh berbeda," ujar Jemino.
Ia menambahkan, ada dua kelas Kambing Ras Kaligesing yang ia pelihara, yakni kelas ekonomi dan kelas kontes. Harga yang ditawarkan dari dua kelas tersebut berbeda, harga kambing kelas kontes lebih mahal dibandingkan kelas ekonomi.
"Kalau yang kelas ekonomi yang sudah lepas sapih (tidak menyusu ke indukan) sekitar umur 2-4 bulan harganya di atas Rp 1 juta. Sementara untuk kelas Kelas kontes umur 3 bulan bisa diatas Rp 12.5 juta," kata Jemino.
Selain membudidayakan kambing ras Kaligesing, Jemino juga memasarkan kambing miliknya ke pasar hewan setempat. Setiap akhir pekan Jemino selalu membawa kambing-kambing bernilai puluhan juta ini di perjualbelikan.
Dalam sebulan, omzet penjualan kambing milik Jemino mencapai puluhan juta rupiah.
"Paling mahal saat ini pejantan, saya kasih harga Rp 35 juta. Dulu pernah masih umur umur 2 jam ditawarkan 10 juta," katanya.
Desa yang berjarak 15 KM dari ibukota kabupaten ini mempunyai populasi kambing yang lebih banyak dari penduduknya yakni 266 jiwa dengan 70 kepala keluarga, sedangkan jumlah populasi kambing mencapai 3.000 ekor kambing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.