Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Strategi Dasar Manajemen Risiko yang Harus Dimiliki Pelaku UMKM

Kompas.com - 17/11/2022, 19:00 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia perekonomian kerap mengalami perubahan seiring perkembangan zaman sehingga seorang pengusaha perlu memiliki manajemen risiko yang baik.

Perubahan dinamika ekonomi tersebut bisa berbentuk apa pun, termasuk berdampak kerugian bagi para pengusaha.

Tak hanya bagi pengusaha besar, melainkan juga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Efeknya dapat menimbulkan domino effect pada sektor tertentu dari skala kecil, bahkan hingga keseluruhan sektornya.

Untuk itu, para pelaku usaha membutuhkan sistem manajemen risiko yang tepat dan baik mulai dari proses identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga pengalihan risiko yang muncul dalam usaha.

Alasan utama penting bagi UMKM memiliki manajemen risiko adalah karena kerugian yang dialami dapat berdampak langsung pada kegiatan operasionalnya, termasuk potensi pemberhentian kerja pegawai.

Berikut ini merupakan empat strategi dasar manajemen risiko yang perlu dimiliki pelaku UMKM.

1. Analisa Risiko yang Mungkin Terjadi

Pekerja menyelesaikan pesanan pohon natal di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan pesanan pohon natal di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.

Kamu perlu menganalisis perkiraan risiko apa saja yang bisa terjadi pada usaha yang sedang dirintis. Mulai dari risiko aspek keuangan, sumber daya manusia, potensi pasar, produk, konsumen, dan lainnya.

Misalnya, mempertimbangkan biaya produksi yang berlebihan, utang modal, cara mengatasi suara konsumen, atau kemampuan dasar karyawan.

2. Bertanggung Jawab atas Kerugian dari Risiko Bisnis

Pekerja menyelesaikan pesanan gerobak di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan pesanan gerobak di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.

Kamu harus berani bertanggung jawab dan menerima konsekuensi yang mungkin terjadi karena risiko bisnis yang dialami.

Ketika risiko sudah terjadi, perlu adanya kesadaran untuk menerima dan menghadapinya secara tepat contohnya saat karyawan salah meng-input data atau terjadi kerugian karena komplain pelanggan.

Jangan memaksakan pembelaan diri dan terima kesalahan, lalu berikan solusi yang tepat.

3. Mengurangi Potensi Risiko Usaha

Pekerja menyelesaikan pesanan gerobak di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan pesanan gerobak di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.

Carilah tindakan yang dapat mengurangi kerugian dari sebuah risiko yang mungkin bisa terjadi.

Setiap usaha pasti memiliki potensi untuk menghadapi risiko, tapi dampaknya bisa dikurangi atau dicegah dengan langkah lain misalnya mengeluarkan modal lebih untuk membeli CCTV atau alarm kebakaran.

Hal tersebut dapat mengurangi kerugian jika saja terjadi kejahatan dan kebakaran saat kegiatan operasional usaha.

4. Menghindari Risiko Bisnis

Pekerja menyelesaikan pesanan kitchen set di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menyelesaikan pesanan kitchen set di bengkel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Eksentrik, Kabupaten Bogor, Rabu (9/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2022 tumbuh sebesar 5,72 persen secara tahunan.

Sebenarnya kata 'menghindari' tidak terlalu tepat untuk bisnis yang sudah berskala besar karena artinya mereka tidak berani mencari dan explore kesempatan baru.

Namun, untuk bisnis skala kecil seperti UMKM, hal ini justru diwajarkan. Bukan berarti juga Kamu tidak berani mengembangkan usaha.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk 'menghindari' risiko, seperti teliti dalam mencatat income - outcome keuangan, melakukan pelatihan panjang untuk para pegawai sebelum dipekerjakan, dan lain sebagainya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau