Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Akmal Idrus, Ciptakan Produk Ramah Lingkungan dari Isu Sosial

Kompas.com - 21/11/2022, 10:32 WIB
Putri Sophia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu lingkungan dan pemberdayaan perempuan saat ini santer menjadi perhatian masyarakat.

Tak terkecuali bagi Akmal Idrus (29), pria asal Makassar ini menjadikan kedua isu tersebut sebagai pijakan mengapa Rappo Indonesia berdiri pada 2020 lalu.

Mendaur ulang sampah kantong plastik menjadi berbagai jenis produk tas yang ramah lingkungan, membuat Rappo turut melibatkan elemen masyarakat termasuk kaum perempuan.

Baca juga: Tenaga Pendamping Koperasi dan UMK Disebut Kunci Sukses KUMKM Naik Kelas

“Rata-rata kaum perempuan itu yang paling semangat untuk kerajinan. Dari situ kita berpikir gimana kalau melibatkan mereka? Karena kita fokus pada isu lingkungan dan isu pemberdayaan, karena di Makassar ini peran perempuan itu masih sebatas pelengkap,” tutur Founder dan Owner Rappo Indonesia, Akmal Idrus, Sabtu (19/11/2022).

Dari buah pemikiran tersebut, kini kaum perempuan termasuk para ibu-ibu di Kelurahan Untia, kawasan pesisir Makassar bisa saling berkolaborasi untuk menciptakan produk ramah lingkungan.

Berbagai jenis tas seperti tote bag, sling bag, shopper bag yang diproduksi Rappo berasal dari sampah plastik di kawasan tersebut, yang dibeli oleh Rappo sehingga sampah bernilai ekonomis.

Konsep Produk yang Useful

Menyusuri gang-gang di Makassar, Akmal mengamati bahwa memang sudah banyak edukasi mengenai daur ulang produk.

Akan tetapi, ia kerap menemukan masalah seperti desain produk yang kurang menarik sehingga produk daur ulang tersebut kembali menjadi sampah.

“Gang-gang di Makassar itu sering ada pelatihan produk daur ulang. Namun ketika sudah dibuat, apakah itu digunakan? Karena kalau tidak menarik desainnya tidak bagus, ujung-ujungnya sampah plastik itu akan jadi sampah lagi,” sambung Akmal.

Oleh sebab itu, ia membangun produk Rappo dengan konsep yang useful dan menyasar pada konsumen anak muda.

Selain agar produk efektif digunakan, Rappo juga memiliki visi agar generasi muda bisa teredukasi dengan produknya.

“Kita menyasar konsumen anak muda, karena kekuatan yang menggerakan Rappo adalah anak muda. Kita mau bagaimana anak muda sebagai penerus bisa teredukasi dengan produk produk kami,” tutur Akmal.

Apresiasi Keterlibatan Kaum Perempuan

Berbagai produk Rappo yang mencantumkan tag pembuatnya.Putri Sophia Berbagai produk Rappo yang mencantumkan tag pembuatnya.

Setiap pembelian produk Rappo, pelanggan akan mendapatkan tag yang berisikan siapa yang menjahit produk tas tersebut dan berapa banyak kantong plastik yang didaur ulang.

Elemen unik yang ada di produk Rappo ini merupakan bentuk apresiasi dan edukasi bagi pembuat dan pembeli. Hal ini turut disampaikan oleh Akmal.

“Kita sangat mengapresiasi agar pembuatnya bangga untuk terus berkarya. Bukan hanya perempuan yang terlibat, tapi jumlah sampahnya kita cantumkan di sini, agar orang tahu dengan membeli produk Rappo juga berkontribusi terhadap sekian lembar kantong plastik,” jelasnya.

Berbagai jenis tas Rappo yang dibanderol dengan harga Rp 49.000 hingga Rp. 159.000 ini sudah memasarkan produknya dari Makassar hingga Jakarta dan Bali.

Seiring dengan isu lingkungan yang semakin menjadi perhatian, Rappo pun dipercaya beberapa perusahaan untuk menjadi official merchandisenya.

Baca juga: Kisah Adi Suryadi, Tingkatkan Omzet Tiga Kali Lipat Berkat Platform Digital

Lebih lanjut, pemilihan Rappo sebagai nama brand memiliki filosofi menarik di belakangnya.Berasal dari bahasa Bugis, Rappo memiliki arti sederhana yang berarti buah.

Akmal berharap, produk Rappo rintisannya ini bisa membuahkan hasil yang positif bagi semua yang terlibat di dalamnya.

“Dari awal berdiri, kita mempunyai semangat bahwa nanti yang kita buat ini akan membuahkan hasil. Jadi produk Rappo ini adalah buah dari semangat kita, buah dari yang terlibat, perempuan yang terlibat,” tutup Akmal, mengakhiri sesi wawancara bersama Kompas.com, Sabtu (19/11/2022), di Pos Bloc, Jakarta Pusat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau