JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mendorong digitalisasi para pelaku usaha pertanian melalui Digital Farming (e-farming). Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan strategis.
Hal ini disampaikan Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yossy Yoswara, dalam kesempatan diskusi virtual UOB - One Stop Solution For UMKM via zoom meeting, Senin, (28/11/2022).
“Bantuan untuk sektor pangan termasuk pertanian di sini adalah Digital Farming, pemberian teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi,” tutur Yossy.
Selain untuk meningkatkan kapasitas, pemanfaatan teknologi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan pasar UMKM.
Dalam pemaparannya, Yossy memperkenalkan fitur yang mendukung digitalisasi para petani di Indonesia ini.
“Para petani yang ikut dalam Digital Farming ini lahan pertaniannya akan dipasang sensor yang dihubungkan dengan aplikasi ke ponselnya. Nantinya, petani akan tahu tanahnya ini apakah pH-nya ini sudah sesuai atau kurang, atau kadar airnya berapa,” jelas Yossy.
Baca juga: Gemar Bertani? Ini Bisnis Bidang Pertanian yang Bisa Dicoba
Digital Farming memungkinkan petani memonitor komoditas pertaniannya sehingga diharapkan hasil produksinya akan maksimal.
Yossy pun menerangkan lebih lanjut mengapa Bank Indonesia turut andil dalam upaya memperkuat UMKM.
“Kami (Bank Indonesia) mengambil sektor-sektor yang berkaitan dengan tugas pokok kami yang berkaitan dengan inflasi, cadangan devisa dan nilai tukar. Salah satu sektornya yaitu pangan strategis ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, keterlibatan Bank Indonesia dalam upaya digitalisasi UMKM ini merupakan bagian dari tugas pokok bank sentral yang diatur dalam Undang-Undang.
Kehadiran UMKM yang menopang perekonomian Indonesia pun dinilai BI perlu dimaksimalkan dari sisi digitalisasi.
“Bank Indonesia sebagai bank sentral tentu punya alasan ikut mengembangkan UMKM, secara UU kami punya tugas pokok. Maka, digitalisasi itu sangat bermanfaat untuk efisiensi, efektivitas dan perluasan akses pasar UMKM,” ujar Yossy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.