Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Pria asal Desa Wadas ini Olah Buah Kelapa jadi Keripik

Kompas.com - 31/12/2022, 14:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Apa yang ada dalam benak kalian soal Desa Wadas di Purworejo, Jawa Tengah? Ya, soal konflik bukan? Eits, jangan salah. Di Desa Wadas, ada makanan unik dari buah kelapa.

Jika biasanya kelapa dibuat menjadi minuman yang segar, di Desa Wadas ini kelapa dijadikan keripik lho. Bahkan keripik kelapa asal Wadas ini sudah dijual hingga luar Kabupaten Purworejo.

Pembuatnya adalah Abdul Wahib (25), pemuda Desa Wadas ini berhasil mengubah kelapa menjadi jajanan unik khas Desa Wadas. Jajanan unik ini mampu menghasilkan pundi-pundi cuan yang tak sedikit untuk Wahib dan keluarganya.

Wahib bercerita, awalnya Wahib adalah seorang perantau. Penghasilannya pun sebagai perantau lumayan. Namun, saat pandemi Covid-19 penghasilannya terus menurun dan memaksanya untuk pulang ke kampung halamannya di Purworejo.

"Setelah merantau saya memilih pulang kampung untuk mengembangkan potensi yang ada di desa," kata Wahib pada Kamis (29/12/2022).

Wahib memulai usaha keripik kelapa ini sejak tahun 2021, di tengah pandemi Covid-19. Usaha keripik kelapa yang dikelola Wahib saat melihat potensi alam desanya yang melimpah terutama pohon kelapa yang tumbuh subur.

"Ya awalnya melihat potensi buah kelapa yang sangat melimpah di desa. Terus saya coba-coba akhirnya jadilah keripik ini," kata Wahib

Wahib menyebutkan, dirinya saat ini memiliki kurang lebih 50 pohon kelapa yang bisa di panen bergantian setiap minggunya. Jadi untuk bahan baku makanan olahan miliknya sudah tak kebingungan lagi.

"Saya memiliki dua produk olahan keripik kelapa yaitu kripik oven dan kripik goreng, dengan berbagai variasi rasa, seperti kopi, gula aren dan original," kata Wahib.

Setiap minggu, Wahib bisa memproduksi hingga tiga kali dengan kapasitas satu kali produksi puluhan kelapa. Puluhan kelapa tersebut disulap Wahib menjadi belasan kilogram keripik oven dan keripik goreng.

"Per 10 kelapa bisa menjadi enam kilogram, setelah jadi keripik saya bungkus kecil-kecil, satu bungkusnya 100 gram saya hargai Rp 8.000," ucapnya.

Dalam sebulan Wahib dapat meraup omzet hingga jutaan rupiah. Bahkan penjualan keripiknya sudah sampai Kabupaten Kebumen, Magelang, Wonosobo, dan Kabupaten lainnya.

Atas kegigihannya dalam mengolah kelapa menjadi keripik itu, Wahib mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Agung Pranoto. Ia mengatakan bahwa dirinya melihat potensi keripik kepala ini sebagai hal yang baru di Purworejo.

"Peluang usaha ini masih terbuka lebar, karena dari yang saya tahu baru kali ini ada produk keripik kelapa dari Desa Wadas," terangnya.

Usai mencicipi kripik kelapa, Agung berkomentar, keripik kelapanya cukup enak. Hanya saja butuh pengembangan kedepannya terkait kemasan, variasi rasa dan lainnya.

"Nantinya bisa menjadi oleh-oleh khas Wadas dan dikolaborasikan dengan tempat wisata di Purworejo," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com