Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Resesi Global, KemenKopUKM Siapkan 3 Program Utama

Kompas.com - 23/01/2023, 16:57 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M. Riza Damanik mengungkapkan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) fokus pada tiga program utama untuk perkuat koperasi dan UMKM menghadapi ancaman resesi global.

Program utama KemenKopUKM pada tahun 2023 yakni mendorong pengembangan koperasi dan UMKM di sektor riil, mengembangkan kemitraan strategis, dan memperkuat hilirisasi.

"KUMKM sektor riil, khususnya sektor pangan, pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan menjadi unggulan domestik kita ke depan. Terbukti di tengah pandemi punya daya tahan dan mampu menyerap lapangan kerja lebih luas. Optimalisasi pasar domestik menjadi kunci," kata Riza saat mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara Seminar Nasional Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Di acara yang juga dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Riza menyebutkan fokus kedua adalah penguatan ekosistem kemitraan usaha.

"Kemitraan akan terus kami kembangkan, diantaranya menghubungkan para pelaku UMKM, petani atau nelayan misalnya, dengan akses tehadap input produksi, peningkatan kapasitas, akses pembiayaan maupun pasar," ucap Riza.

Ketiga, memperkuat hilirisasi dari produk-produk UMKM yang berbasis pada bahan baku keunggulan daerah.

"Salah satunya melalui pembangunan Rumah Produksi Bersama di beberapa daerah," kata Riza.

Di Sulawesi Utara, misalnya, tahun lalu mulai dibangun Rumah Produksi Bersama untuk hilirisasi komoditi kelapa, agar para petani tidak hanya menjual kelapa utuh ke pasar. Tapi, bisa mengolahnya sehingga mendapat nilai yang lebih baik.

"Sabut kelapa, tempurungnya, daging kelapa, hingga air kelapa, semua memiliki nilai tinggi. Model bisnisnya juga kita lengkapi dengan kemitraan rantai pasok untuk memastikan tiap-tiap produk turunan tersebut terserap," kata Riza.

Contoh lain, kata Riza, di Sumut ada Rumah Produksi Bersama untuk pengolahan cabai, di NTT untuk pengolahan sapi, serta di Garut untuk pengolahan produk kulit.

"Kami optimistis, UMKM kita akan jauh lebih siap dalam menghadapi ancaman isu resesi ekonomi tahun ini ketimbang di awal pandemi," ujar Riza.

Potensi Agraria

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan, Kabupaten Malang memiliki kondisi topografis dan geografis yang kompleks.

Hal tersebut sekaligus menjadikan Kabupaten Malang sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam serta potensi agraria yang begitu luar biasa.

"Hal ini tentunya sangat mendukung pembangunan sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Kabupaten Malang, yang di dalamnya mencakup tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura," kata Sanusi.

Sanusi menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, secara langsung juga telah memberikan dampak positif.

Selama 8 tahun terakhir, Kabupaten Malang telah mengalami surplus pangan pada komoditas beras. Selain memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, saat ini Kabupaten Malang juga telah berkontribusi terhadap pasar pangan internasional melalui ekspor komoditas buah pisang, alpukat, dan manggis.

"Selain itu, juga ada kopi, bawang merah, susu dan sayuran seperti kubis, cabai rawit," kata Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau