Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Punya Peran Penting dalam Mengembangkan Usaha Tenun Lokal

Kompas.com - 24/01/2023, 08:15 WIB
Gabriela Angelica,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam usaha kerajinan tenun, peran komunitas menjadi salah satu hal penting untuk perkembangannya.

Anggota sekaligus pemimpin komunitas tenun dari Manggarai, Ester Dagomez menyampaikan bahwa hal yang mendasari berkembangnya komunitas tenun di Manggarai, Nusa Tenggara Timur adalah karena komunitas yang dibina oleh pemerintah daerah mereka.

"Jadi, ibu Bupati Manggarai itu juga berperan sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) Kabupaten Manggarai, sehingga para penenun ini menjadi binaan dari kelompok DEKRANAS tersebut," jelas Ester saat acara media gathering Sarinah Duty Free Brand Activation bersama Torajamelo di Sarinah, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Torajamelo Bawa Produk Kain Tenun untuk Sasar Pasar Global

Ester mengakui, dirinya juga gencar turun langsung ke lapangan untuk mengunjungi para penenun.

Hal itu dianggap penting, untuk mengetahui hambatan apa yang dihadapi di tengah komunitas tersebut.

"Saya juga selalu turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi dari para penenun. Untuk memulai dari awal itu sangat susah, bahkan banyak menemukan orang-orang yang pada awalnya masa bodo," ujar Ester.

Oleh karena itu, para pemimpin komunitas beserta DEKRANAS selalu berusaha untuk mengubah mindset anggota komunitas, agar lebih menghargai kerajinan tenun.

"Jadi, ibu bupati dan kami selama dua tahun selalu 'naik-turun gunung' istilahnya, untuk mengunjungi dan mengubah mindset mereka (para penenun)," ungkap Ester.

Artinya, produk tenun dapat dijadikan suatu kerajinan yang memiliki nilai tinggi dan mengubah hidup mereka.

Baca juga: Mengurai Tantangan Memasarkan Produk Tenun Lokal

-Gabriella Angelica -

Dalam prosesnya, DEKRANAS akan menyediakan bahan benang untuk ditenun bagi para anggota dengan tujuan mengurangi pengeluaran mereka.

"Kami yang menyediakan benang, setelah diberikan, kami akan lihat uji cobanya dalam beberapa minggu untuk tahu berapa lama mereka selesai menenun. Lalu, kami nantinya akan berikan harga yang pantas," tutur Ester.

Dulu, sebelum adanya pembinaan komunitas, harga produk tenun beserta jasa bagi para penenunnya terhitung rendah.

Baca juga: UMKM Produsen Tenun Baduy Banjir Order saat KTT G20

 

Seperti di Manggarai, Ester mengungkapkan, sebelumnya harga produk tenun berkisar Rp 700 ribu dan itu sudah termasuk untuk mengganti modal mereka membeli benang.

"Pada masa binaan, maka kami akan bayarkan harga yang sama, dengan tambahan bahwa benang berasal dari kami semuanya. Jadi harga tersebut benar-benar untuk membayar atau menghargai jasa mereka," ujar Ester.

Dengan langkah atau cara untuk memulai usaha tenun seperti itu, diharapkan para penenun akan menggeluti bidang tersebut dengan sungguh-sungguh dan melihat potensi usaha yang baik.

"Jadi inilah yang kami terapkan untuk awal memulai usaha. Setidaknya, agar dapat dikenal terlebih dahulu," tambah Ester.

Salah satu produk tenun lokal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.com/GABRIELLA ANGELICA Salah satu produk tenun lokal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Bagi Ester, mengenalkan usaha mereka adalah hal utama yang penting. Ia beranggapan bahwa jika sudah mulai dikenal, pasar akan terbangun dengan sendirinya di kemudian hari.

Misalnya, setelah komunitas mereka mulai berjalan dengan baik dan terstruktur, mereka mulai mendapatkan tawaran kerja sama, salah satunya bersama Torajamelo.

"Kerja sama tersebut semakin membantu komunitas tenun Manggarai dalam mendapatkan pelatihan dan pengetahuan tenun. Bahkan, pada akhirnya produk kami bisa dipasarkan secara lebih luas, termasuk di Jakarta," tutur Ester.

Menurut Ester, kelompok penenun memang perlu digerakkan agar dapat mengangkat perekonomian masyarakat daerahnya, serta membantu kelompok yang membutuhkan, misalnya anak-anak yang masih sekolah.

Baca juga: Tenun Kamohu, Kain Tradisi Buton Tengah yang Menjadi Warisan Leluhur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Didukung BRI, Yuli dan Tatang Sukses jadi Penyedia Layanan Transaksi Perbankan

Didukung BRI, Yuli dan Tatang Sukses jadi Penyedia Layanan Transaksi Perbankan

Program
Ingin Kenalkan Kain Tradisional Indonesia, Sondang Merintis Mejikuhibiniu Butik

Ingin Kenalkan Kain Tradisional Indonesia, Sondang Merintis Mejikuhibiniu Butik

Jagoan Lokal
Kisah di Balik Perjalanan Kupat Tahu Pak Pangat Magelang yang Legendaris

Kisah di Balik Perjalanan Kupat Tahu Pak Pangat Magelang yang Legendaris

Jagoan Lokal
Kisah Yuli dan Tatang Bantu Pedagang Pasar Bisa Nikmati Layanan Perbankan

Kisah Yuli dan Tatang Bantu Pedagang Pasar Bisa Nikmati Layanan Perbankan

Program
Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

Jagoan Lokal
4 Hal yang Harus Dilakukan Pendiri Start-Up untuk Mencapai Kesuksesan

4 Hal yang Harus Dilakukan Pendiri Start-Up untuk Mencapai Kesuksesan

Training
5 Pola Pikir Wirausaha untuk Mencapai Kesuksesan Bisnis

5 Pola Pikir Wirausaha untuk Mencapai Kesuksesan Bisnis

Training
Berniat Gunakan Software untuk Memantau Karyawan? Simak 3 Kelemahannya

Berniat Gunakan Software untuk Memantau Karyawan? Simak 3 Kelemahannya

Training
Berminat Bisnis Batik? Ini Rincian Modal dan Bahan Baku yang Dibutuhkan

Berminat Bisnis Batik? Ini Rincian Modal dan Bahan Baku yang Dibutuhkan

Training
3 Strategi Menjaga Loyalitas Pelanggan ala Owner Smart Perfume

3 Strategi Menjaga Loyalitas Pelanggan ala Owner Smart Perfume

Training
Menikmati Pertunjukan Wayang Golek di Warung Kopi Saung Jurasep Bogor

Menikmati Pertunjukan Wayang Golek di Warung Kopi Saung Jurasep Bogor

Jagoan Lokal
Kisah Jurasep Membangun Warung Kopi dengan Sentuhan Seni dan Budaya

Kisah Jurasep Membangun Warung Kopi dengan Sentuhan Seni dan Budaya

Jagoan Lokal
4 Alasan Mengapa Harus Memulai Bisnis Parfum

4 Alasan Mengapa Harus Memulai Bisnis Parfum

Training
Cerita Naning Membangun Bisnis Parfum Beromzet Puluhan Juta Sebulan

Cerita Naning Membangun Bisnis Parfum Beromzet Puluhan Juta Sebulan

Jagoan Lokal
Ingin Mengembangkan Bisnis? Kenali Dulu Pentingnya Analisis SWOT

Ingin Mengembangkan Bisnis? Kenali Dulu Pentingnya Analisis SWOT

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com