JAKARTA, KOMPAS.com - UMKM di Indonesia diproyeksikan memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh di tahun 2023 ini dan ke depannya seiring dengan pulihnya produktivitas ekonomi.
Venture capitalist yang juga Head of Global Capital Market Lendable & Board of Directors CFA Society Indonesia, Mark Bruny, menuturkan bahwa Indonesia masih memiliki posisi yang menguntungkan di tengah gejolak ekonomi global saat ini.
Hal ini karena populasi Indonesia didominasi oleh usia produktif dengan rentang usia sekitar 30 tahun.
Baca juga: Apindo Sebut Perlunya Fasilitasi Akses Energi Baru Terbarukan untuk UMKM
“Salah satu kunci pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas ekonomi. Mayoritas demografi Indonesia berada di usia yang sedang fokus untuk membangun aset dan menabung. Hal ini penting agar tingkat investasi (dalam negeri) dapat tetap terjaga," ujar Mark.
Untuk itu, Mark menekankan pentingnya berbagai pihak untuk memprioritaskan pengembangan ekonomi sepanjang tahun ini.
“Sebelum berinvestasi, para investor harus fokus pada nilai aset jangka panjang, di luar return yang ditawarkan dalam jangka pendek,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan pihaknya fokus dalam memberikan fasilitas pendanaan bagi UMKM dengan menyediakan sejumlah produk yang dibutuhkan pelaku usaha.
Baca juga: Petani Lada di Belitung Didorong Bidik Pasar Ekspor
"Dalam 7 tahun terakhir, kami selalu berinovasi untuk menyediakan produk-produk dan layanan untuk membantu 850.000 UMKM bertumbuh. Kami menyadari bahwa dukungan semacam ini dapat menjadi pilar untuk mendukung usaha kecil lainnya di dalam ekosistem UMKM," kata Benedicto.
Benedicto menjelaskan bahwa saat ini gap pembiayaan UMKM masih cukup besar, dan akses ke pembiayaan masih menjadi hambatan pertama UMKM dalam berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.