Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jatim Dorong BUMDes Berkolaborasi dengan UMKM, Bukan Saling Bersaing

Kompas.com - 08/07/2023, 11:00 WIB
Nugraha Perdana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mendorong Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes bisa berkolaborasi dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ia meminta agar BUMDes tak bersaing dengan pelaku UMKM.

Emil mengatakan, adanya BUMDes bertujuan untuk menjadi jangkar bagi perekonomian di desa. Meski begitu, dia juga mengingatkan sesuai pernyataan dari Menteri Desa PDTT untuk BUMDes tak mengambil peluang usaha UMKM warga.

"Seperti warganya biasa (usaha) penyewaan (suatu) alat terus dikopi bisnisnya oleh BUMDes, kan kasihan," kata Emil pada Kamis (6/7/2023) saat berada di salah satu hotel di Kota Malang, Jawa Timur.

Emil mendorong untuk BUMDes dan UMKM bisa berjalan beriringan, atau bukan saling bersaing. Emil mencontohkan, misal suatu desa wisata bisa memiliki peluang untuk aktivitas BUMDes seperti membuka pujasera dengan berkolaborasi bersama penjual makanan dan minuman oleh para pelaku UMKM.

"BUMDes-nya bisa menyediakan kantin, mungkin bisa bagi hasil dengan UMKM-nya bisa jualan," kata Emil.

Baca juga: Libur Lebaran, Keripik Tempe dan Buah di Malang Diburu Wisatawan

Selain itu, Emil mendorong kolaborasi antara BUMDes dengan UMKM bisa melakukan pengelolaan secara profesional. Untuk mendukung hal itu, Pemprov Jatim sudah meluncurkan program Klinik BUMDes.

Keberadaan BUMDes diharapkan terus mampu memberikan dampak peningkatan ekonomi yang positif di desa.

"Di dalam program Klinik BUMDes yang salah satunya inovasi terbaik nasional, sekitar tahun lalu atau dua tahun lalu, itu mencoba memberikan captive business, usaha-usaha yang istilahnya sangat potensial," lanjut Emil.

Sebelumnya, pihaknya juga sudah memberikan suntikan modal usaha kepada 100 desa wisata untuk program pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal itu untuk mengaktifkan kembali usaha-usaha di desa yang terdampak pandemi Covid-19.

"Masing-masing diberi Rp 50 juta, siapa mereka yang sempat tutup bisa buka kembali usaha desa wisatanya, ini hanya salah satu contoh," tambah Emil.

Ditanya soal peran desa wisata untuk mengangkat gairah UMKM, Emil mengatakan perlu dilakukan riset secara memadai. Namun, menurutnya desa wisata bila ditelaah secara kualitatif memiliki potensi sangat besar untuk konten lokal.

"Ruang untuk UMKM bisa jualan sangat tinggi, cuma karakter desa wisata agak beda dengan spot wisata besar seperti Jatim Park, itu yang datang bisa beribu (orang), kalau desa wisata ya mungkin 100-200," ujar Emil.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau