Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2024, Dinkopukm Yogyakarta Targetkan Cetak 10.000 Wirausaha

Kompas.com - 30/07/2023, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinkopUKM) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan pertumbuhan sebanyak 10.000 wirausaha hingga 2024 di seluruh kabupaten/kota provinsi.

Target tersebut ditetapkan untuk mendukung program pemerintah yang mencetak satu juta wirausaha baru hingga tahun depan.

"Target pemerintah untuk tahun 2024 adalah mencetak satu juta wirausaha, sekarang di DIY hingga tahun 2024 mentargetkan 10 ribu wirausaha," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi seperti dilansir dari Antara.

Upaya yang dilakukan pemerintah daerah adalah dengan memfasilitasi dan mendukung penuh kegiatan yang dapat melindungi dan membangkitkan kreativitas pelaku UMKM, seperti pameran bertajuk Bantul Creative Expo pada 27 Juli sampai 6 Agustus 2023 di Pasar Seni Gabusan Bantul.

"Dan di situ hadir calon-calon wirausaha yang akan mendukung mensukseskan tercapainya satu juta wirausaha," kata Srie.

Baca juga: Percepat UMKM Naik Kelas, DinKopUKM Yogyakarta Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pendamping

Srie mengatakan, untuk di wilayah DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota sudah mencapai 3,58 persen dari target 10.000 wirausaha. Ke depan, masih ada harapan hingga 2024 untuk menumbuhkan lagi sebanyak 9.500 wirausaha.

"Untuk wirausaha baru ini dimana target yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kita empat persen, dan sekarang baru mencapai 3,6 persen," ujar Srie.

Oleh karena itu, lanjur Srie, artinya rasio kewirausahaan adalah bagian yang terus pemerintah daerah dorong bagaimana wirausaha, para pelaku UMKM yang sudah dibantu tenaga-tenaga kerja tersebut nantinya bisa mencetak wirausaha baru.

"Yang tentu ujung-ujungnya pasti bagaimana pengentasan kemiskinan dan bagaimana mengurangi pengangguran dengan terciptanya wirausaha," kata Srie.

Dalam mewujudkan wirausaha baru di DIY, kata Srie, tentunya membutuhkan komitmen bersama dengan pemerintah kabupaten, termasuk dari Pemkab Bantul, yang sudah menumbuhkembangkan wirausaha dari desa-desa.

"Pastinya kami juga butuh dukungan komitmen dari kita semua, kami punya sistem Sibakul yang sebagian besar yang masuk dari Bantul, dan ada 19 desa preneur yang pastinya butuh dukungan dari wilayah yang ada di Bantul," kata Srie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau