MALANG, KOMPAS.com - Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Malang dibekali ketrampilan membuat batik Shibori. Pembekalan itu sebagai modal bagi warga binaan supaya mandiri dan bisa membuka usaha saat kembali ke masyarakat.
Kasi Bimbingan Kerja Lapas Kelas I Malang, Hamlana Riska mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM). Pelatihan membuat batik Shibori tersebut berlangsung selama seminggu sejak Senin (31/7/2023) lalu.
"Diharapkan, para WBP menerima pengetahuan baru tentang cara membuat batik Shibori. Ini merupakan bagaimana upaya Lapas Kelas I Malang membekali para WBP dan ketika kembali ke masyarakat bisa membuka usaha," kata Hamlana pada Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Bisnis Anjlok dan Bangkrut? Begini Caranya untuk Kembali Bangkit
Batik Shibori merupakan batik dengan teknik pewarnaan berasal dari Jepang, yang meliputi pengikatan bagian-bagian tertentu. Para peserta pelatihan belajar membuat pola dengan menyiapkan kain berwarna putih yang telah dilipat atau diikat.
Kemudian pakaian yang sudah diikat dimasukkan ke dalam pewarna, untuk menghasilkan pola tertentu atau unik, atau mendapatkan tampilan seperti pola tie-dye.
Dia menjelaskan, para WBP dibimbing langsung oleh empat orang perwakilan dari UM yang merupakan dosen dan mahasiswa peserta program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Lapas Kelas I Malang dengan perguruan tinggi dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki akademisi untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas, termasuk kepada WBP," katanya.
Baca juga: Mengenal Endorsement, Strategi Marketing Kekinian yang Efektif
Pihaknya berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, tidak ada lagi stigma kepada WBP yang kerap kali dicap negatif oleh sebagian orang. Stigma negatif yang masih melekat berdampak terhadap susahnya mendapat pekerjaan ketika WBP kembali ke masyarakat.
"Selama menjalani masa pembinaan, para warga binaan dapat menambah skill dan ilmu keterampilannya. Sehingga nantinya, bisa dipakai saat kembali ke masyarakat, kami juga berharap tidak ada lagi stigma negatif terhadap para WBP dari masyarakat," katanya.
Selain itu, para WBP saat ini tengah dibekali pelatihan usaha budidaya ikan lele. Mereka diajari oleh tim mahasiswa PKM-PM program studi Akuakultur dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.