Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Meraup Cuan dari Bisnis Budidaya Maggot

Kompas.com - 21/08/2023, 07:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Larva atau belatung bagi sebagian orang dianggap sebagai makhluk yang menjijikan. Namun, anggapan tersebut tidak tepat untuk larva dari lalat hitam yang dikenal dengan sebutan maggot.

Maggot menjadi salah satu pengurai sampah organik atau sampah sisa makanan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah sisa makanan di Indonesia mencapai 14,06 juta ton pada tahun 2022.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Memulai Usaha Refill Parfum, Pemula Wajib Tahu

Maggot termasuk jenis larva dari lalat black soldier flyv (BSF) yang berasal dari Amerika. Berbeda dengan lalat hijau, lalat hitam BSF ini dapat dijadikan sumber pakan bernutrisi tinggi dan tidak membawa penyakit seperti lalat hijau.

Kandungan protein pada larva BSF ini cukup tinggi, yaitu 44,26 persen dengan kandungan lemak mencapai 29,65 persen.

Budidaya lalat yang satu ini cukup mudah, diawali dengan telur (baby maggot) yang menetas selama tujuh hari. Kemudian baby maggot dipindahkan ke tempat pembesaran (biopond) selama 21 hari dan diberi makan sampah organik.

Baca juga: 6 Ide Bisnis Sampingan Menarik Sambil Nonton Konser

Selanjutnya, maggot akan menjadi prepupa dan maggot tidak makan selama 14 hari. Setelah menjadi pupa, maggot membutuhkan waktu tiga hingga tujuh hari untuk menjadi lalat BSF.

Setelah menjadi BSF jantan berkembang biak dengan betina, tetapi lalat jantan akan mati dan lalat betina akan masuk ke tahap pembibitan atau bertelur selama tiga hari berikutnya.

Maggot memiliki protein yang tinggi sehingga sangat bagus digunakan untuk pakan ternak baik unggas maupun ikan. Selain itu, kotoran bekas maggot pun memiliki nilai ekonomi yang dapat dijadikan pupuk organik sebagai salah satu alternatif bagi para petani.

Baca juga: Heroik, 4 Pahlawan Era Revolusi Teknologi Ini Majukan UMKM Indonesia

Membudidayakan maggot juga merupakan hal yang mudah, berikut budidaya maggot yang dirangkum dari beberapa sumber. 

1. Membuat kandang lalat

Kandang lalat berfungsi untuk tempat lalat bsf bertelur, buat kandang dengan ukuran 3x2x 2 meter sudah cukup untuk menampung ribuan lalat bsf. 

2. Membuat kotak penetasan telur

Selain membuat kandang untuk tempat bertelur, kamu bisa membuat juga kotak untuk penetasan telur. Anda dapat membuat kotak dari kardus, triplek, maupun kotak plastik. 

Baca juga: Produk UMKM yang Fokus Isu Lingkungan Punya Pasar Luas

3. Menyiapkan biopond

Biopond merupakan edia untuk pembesaran larva yang terbuat dari kayu atau bak plastik.
Buat dengan bentuk kotak atau sesuai kebutuhan lalu diisi dengan tanah.

4. Pemberian pakan sampah organik

Pakan maggot lalat bsf adalah sampah organik rumah tangga berupa sisa-sia makanan. Sebanyak 15.000 larva/maggot BSF dapat menghabiskan sekitar dua kilogram sampah organik hanya dalam waktu 24 jam.

5. Perlakuan Panen Maggot BSF

Setelah telur menetas dan dipisahkan kedalam biopond, biarkan selama seminggu sampai larva berbentuk sempurna. Waktu panen yang terbaik yaitu sekitar 2-3 minggu setelah telur menetas.

baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Urban Farming “Vertikultur”

Maggot dijual dengan harga Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Sementara itu, maggot kering dapat mencapai harga Rp 100.000 hingga Rp 120.000 per kilogram.

Bukan hanya itu, kotoran bekas maggot atau yang dikenal dengan sebutan kasgot pun memiliki nilai ekonomi yang tinggi, per kilogram kasgot dapat dijual dengan harga Rp 80.000.

Selain membantu menyelesaikan permasalahan sampah organik ataupun sampah rumah tangga, membudidayakan maggot dapat menjadi peluang bisnis yang menghasilkan nilah tambah ekonomi yang cukup tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau