Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ide Bisnis yang Cocok Dikembangkan di Kawasan Wisata

Kompas.com - 23/10/2023, 10:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tempat wisata bisa menjadi spot yang cukup potensial untuk merintis bisnis secara mandiri. Terlebih jika kawasan tempat wisata tersebut mendapat pengelolaan yang baik dan maksimal.

Di balik menariknya sebuah tempat wisata yang mempesona, ada banyak hal yang bisa digali untuk menemukan peluang cuan yang menarik di dalamnya. Terutama bagi warga atau masyarakat di sekitar kawasan wisata.

Tertarik membuka usaha di kawasan wisata tapi masih bingung ide bisnis apa yang cocok dijalankan? Beberapa ide bisnis berikut ini bisa jadi inspirasi menarik dilansir dari Cermati.com:

1. Jasa Pemandu Wisata

Punya wawasan yang cukup tentang tempat wisata? Jasa pemandu wisata atau tour guide juga bisa jadi ide bisnis yang menarik untuk dikembangkan di sekitar kawasan wisata.

Apalagi, tak sedikit wisatawan yang tahu dengan informasi menarik dari masing-masing objek wisata. Sehingga jasa ini akan sangat membantu para wisatawan yang berkunjung.

Seperti namanya, pemandu wisata merupakan seseorang yang bertugas memandu para wisatawan menjelajahi setiap sudut dari tempat wisata. Mulai dari menemani menjelajahi spot menariknya hingga merekomendasikan tempat makan dan beli souvenir khasnya.

Selain itu, mereka juga juga bertugas untuk memberikan informasi terkait destinasi wisata tertentu secara detail. Mulai dari aspek budaya, sejarah, hingga sosial dari setiap destinasi wisata yang dikunjungi wisatawan.

Untuk menjadi seorang pemandu wisata alias tour guide, setidaknya perlu memiliki kemampuan berkomunikasi dan percaya diri yang baik. Ditambah lagi juga harus pandai dalam beradaptasi, serta memiliki selera humor.

Agar jasa tour guide ini semakin berkembang, pastikan untuk membekali diri dengan kemampuan bahasa Inggris agar bisa jadi nilai tambah.

2. Jasa Fotografi

Punya hobi fotografi? Coba arahkan aktivitas ini supaya bisa menghasilkan cuan. Terutama bagi yang tinggal tak jauh dari kawasan destinasi wisata, spot yang Instagramable tentu memiliki peluang yang lebih menjanjikan.

Untuk itu, Anda bisa mulai dengan menyusun portofolio terbaik. Sebab, biasanya klien akan jauh lebih tertarik dibandingkan hanya promosi lisan saja. Misalnya dengan membuat foto menggunakan model keluarga atau teman sendiri.

Selanjutnya, bisa menggunakan platform media sosial yang ada untuk menunjukkan portofolio terbaik. Sehingga, ini bisa membuat para calon klien tertarik meski belum pernah datang ke tempat wisata tersebut. Ketika sudah mendapatkan pelanggan, jangan lupa gunakan testimoni mereka agar menarik dan meyakinkan calon klien baru.

3. Buka Kedai Makan

Di Indonesia, kedai makan sudah jadi hal yang tak terpisahkan dari kawasan tempat wisata. Terlebih lagi, setiap daerah atau tempat wisata memiliki makanan atau kuliner masing-masing yang sangat khas.

Jadi jangan heran, jika buka kedai makan yang menyajikan berbagai olahan makanan di sekitar kawasan wisata akan sangat menjanjikan. Apalagi, banyak wisatawan yang datang bersama keluarga dan tentunya suka jajan di tempat wisata.

Tak melulu menawarkan makanan khas daerah tertentu, Anda pun juga bisa berkreasi lebih kreatif. Misalnya dengan menyediakan menu makanan yang terinspirasi dari menu viral dan banyak digemari saat ini. Supaya tercipta menu makanan baru yang unik dan otentik dari kedai milik Anda.

Sebagai contoh, Anda bisa membuat masakan mie bumbu pedas seperti mie gacoan yang sedang viral. Atau buat sushi versi ekonomis dengan bahan yang lebih terjangkau tapi tetap menarik dan rasanya enak.

Baca juga: 13 Cara Mudah Memulai Bisnis Travel

4. Jual Minuman Segar

Selain buka kedai makan, ide usaha selanjutnya ini juga tak kalah cocok dijalankan di sekitar kawasan wisata. Meskipun terlihat sepele, tapi ide jualan minuman segar terbilang cukup menjanjikan.

Anda bisa memilih jenis minuman segar yang cocok di segala kondisi, misalnya es teh, es jeruk, es kelapa muda, es susu, dan lain sebagainya. Atau, Anda juga bisa mencoba menawarkan jenis minuman lain yang sedang viral seperti Thai Tea, cappuccino hingga es krim.

Menikmati minuman segar di kawasan wisata bisa mendukung momen jalan-jalan para wisatawan. Jadi, jika punya modal lebih tak ada salahnya untuk mencoba buka stand minuman di sekitar kawasan wisata.

5. Jual Oleh-oleh dan Souvenir Unik

Ketika jalan-jalan ke tempat wisata, tak sedikit wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh dan cinderamata khasnya. Supaya bisa dijadikan buah tangan untuk orang terdekat atau kenang-kenangan bahwa pernah berlibur ke tempat tersebut.

Hal ini tentu bisa jadi peluang menarik untuk menghasilkan cuan. Anda bisa membuat jajanan khas atau souvenir unik yang merepresentasikan tempat wisata tersebut.

Anda hanya perlu menjadi lebih kreatif dalam membuat produk, dari mulai warna dan desain, termasuk saat menentukan harganya. Misalnya saja sebagai contoh, makanan khas dari Jogja seperti geplak, bakpia pathok, gudeg kaleng dan sebagainya.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau