KOMPAS.com - Ketika memilih menjadi pelaku bisnis, paham akan setiap peluang dan mengejarnya menjadi hal yang wajib. Nah, saat ini muncul peluang baru dalam bisnis yang mengusung konsep halal business.
Memulai halal business bisa jadi peluang yang cukup menjanjikan, apalagi dalam laporan Global Islamic Economy Indicator atau GIEI di tahun 2022, Indonesia berada di peringkat keempat.
Indeks tersebut meliputi berbagai sektor, mulai dari minuman dan makanan, fashion, kosmetik, dan juga sektor keuangan. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa bisnis halal cukup potensial di Indonesia.
Namun demikian, ada banyak hal yang perlu disiapkan ketika ingin membangun bisnis dengan konsep halal ini. Lantas, sebagai pelaku bisnis bagaimana caranya mengambil peluang tersebut? Untuk itu, simak ulasan dari Cermati.com berikut ini:
Untuk memulai sebuah bisnis, tentunya hal penting yang wajib dipersiapkan adalah modal. Namun, modal bukan sekedar soal uang belaka, tetapi juga modal dalam bentuk lain. Yakni rencana bisnis yang solid, tim yang kompeten dan handal, hingga networking yang mendukung.
Satu hal yang paling penting adalah mempelajari sektor halal business yang ingin dipilih. Setidaknya jawablah beberapa pertanyaan yang cukup fundamental ini, seperti bagaimana perilaku target market, proses bisnisnya, cara branding dan promosi, hingga distribusi produk.
Ketika rencana bisnis telah siap, maka Anda bisa lanjut ke modal berikutnya. Yakni membangun tim yang solid hingga menyiapkan biaya pertama untuk mulai menjalankan bisnis tersebut.
Dalam menjalankan bisnis halal, tentunya produk yang ditawarkan juga harus memiliki sertifikasi halal. Pemerintah Indonesia sendiri telah menargetkan di tahun 2024 setidaknya sudah ada sepuluh juta produk yang bersertifikasi halal.
Agar target tersebut bisa tercapai, pemerintah pun secara sigap melakukan jemput bola dengan memberikan sosialisasi. Salah satunya menerapkan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Namun, untuk mengikuti program ini ada beberapa kriteria dan persyaratan yang wajib dipenuhi pemilik bisnis. Untuk informasi selengkapnya bisa kunjungi website resmi Kementerian Agama RI.
Jangan lupa soal pendistribusian produk, ya. Terlebih saat ini, behavior pembeli telah banyak mengalami perubahan dan lebih menyukai belanja online, terutama kalangan Gen Z dan milenial. Namun, mereka pun juga tetap suka belanja di tokonya langsung atau offline.
Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan ketersediaan produk, baik secara offline maupun online. Jadi, selain membuat toko online, pastikan Anda juga memiliki gerai atau toko fisik. Dengan begitu, calon pembeli bisa lebih mudah mengakses produk yang ditawarkan.
Dalam bisnis halal, bukan hanya memperhatikan isi produk saja, tapi juga memastikan distribusi barang mendapatkan jaminan sertifikasi halal. Tujuannya untuk menjaga agar proses pendistribusian produk terjaga dari kontaminasi bahan-bahan tidak halal dan najis.
Untuk itulah, Anda perlu memilih jasa logistik yang sudah bersertifikasi halal sesuai kriteria Sistem Jaminan Produk Halal. Jasa logistik ini sendiri mencakup beberapa area utama, mulai dari pergudangan, transportasi, pendistribusian produk dan juga fasilitas produksi.
Dengan begitu, produk akan tetap dalam kondisi yang baik dan aman untuk semua pelanggan, bukan hanya untuk para konsumen muslim saja.
Ketika bisnis kurang memanfaatkan platform media sosialnya, sepertinya akan cukup ketinggalan. Untuk itu, pastikan untuk mengoptimasi media sosial bisnis dengan baik.
Namun, tak perlu semuanya, hanya lakukan optimasi di platform yang paling sering dikunjungi target market bisnis Anda. Apalagi, mengelola media sosial bisnis tentu memerlukan dedikasi dan effort yang sangat tinggi.
Bukan hanya mengembangkan media sosial bisnis saja, Anda juga perlu bangun komunitas. Alasannya, netizen saat ini sangat menyukai engagement dan interaksi yang bermakna. Terlebih lagi produk halal yang ditawarkan punya visi yang serupa dengan pelanggan.
Beberapa tips diatas bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk memulai bisnis halal sendiri. Namun sebelum itu, pastikan untuk mempersiapkan diri secara matang, baik secara fisik dan materi. Karena bisnis tidak akan berjalan maksimal jika dilakukan setengah hati atau ragu-ragu.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.