KOMPAS.com - Pengen jalan-jalan dan tetap bisa hasilkan cuan? Buka bisnis Jastip atau jasa titip, bisa jadi pilihan menarik untuk dicoba, lho. Jastip sendiri merupakan salah satu model bisnis yang kini cukup banyak diminati dan memiliki peluang menjanjikan.
Pelaku bisnis ini biasanya akan menawarkan jasa untuk membeli barang atau produk tertentu dengan imbalan biaya jasa. Target konsumennya sendiri biasanya lebih spesifik.
Cara jastip dilakukan oleh orang-orang yang ingin membeli barang atau produk dan hanya bisa dibeli di tempat atau daerah tertentu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Produknya pun cukup beragam, mulai dari baju, tas, sepatu, kosmetik, hingga makanan khas. Nah, calon pembeli bisa memilih barang yang diinginkan melalui beranda media sosial milik seller.
Namun meski terdengar menarik, ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika ingin terjun ke bisnis ini. Buat Anda yang tertarik dengan bisnis jastip, simak dulu ulasan selengkapnya dilansir dari Cermati.com berikut ini:
Salah satu kelebihan utama bisnis jastip adalah modal yang cukup minim, bahkan sering kali tanpa biaya (diluar biaya traveling). Modalnya hanya gadget, kemampuan marketing, serta pengalaman berbelanja.
Untuk menekan modal, coba terapkan sistem belanja hanya ketika klien sudah melunasi biaya pembelian barang plus tambahan biaya jasa yang ditetapkan. Tujuan utamanya, supaya bisa menekan kasus hit & run atau kaburnya konsumen.
Jasa ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin traveling tapi takut menguras tabungan. Dengan cara ini, Anda tetap bisa traveling dengan nyaman sambil menghasilkan cuan, lho. Bedakan anggaran untuk traveling dan anggaran untuk beli barang titipan supaya biayanya tidak tercampur dan lebih mudah dikelola, ya.
Apalagi jika orderannya banyak, biaya travelling-nya pun sudah bisa tercover dari fee jastip tadi, lho. Ide bisnis ini sangat cocok untuk Anda yang suka jalan-jalan ke berbagai kota atau negara, dan pastinya paham dengan sistem belanja disana.
Oh iya, tak semua orang punya kesempatan yang pas untuk beli barang idaman mereka sendiri. Oleh sebab itu, ide bisnis ini punya peluang yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan serius.
Hal menarik paling utama dari bisnis Jastip ini adalah adanya fee atau komisi yang akan diperoleh. Untuk persentasenya sendiri bisa disesuaikan dengan sejumlah faktor yang ada. Seperti jumlah barang yang dibeli, lokasi, hingga tingkat kesulitan untuk mendapatkan barang tersebut.
Agar tetap untung, pastikan persentase fee-nya jangan terlalu kecil, ya. Pertimbangkan baik-baik seluruh komponen biaya yang harus dikeluarkan, mulai dari biaya transportasi, akomodasi, pulsa, internet, tiket perjalanan dan lain sebagainya.
Mengingat judulnya adalah traveling sambil cari cuan, jadi pastikan Anda tetap dapat keuntungan lebih. Bahkan, kalau bisa keuntungannya harus melebihi budget traveling yang digunakan.
Keuntungan lainnya dari bisnis jasa titip adalah bisa menambah relasi atau networking. Relasi ini bisa berupa konsumen, pelanggan tetap, agen wisata, agen perjalanan, toko-toko sekitar yang kerap dikunjungi, hingga berbagai merchant terkait.
Dengan memiliki relasi yang banyak, bukan tidak mungkin nantinya akan ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh. Misalnya saja seperti potongan harga, promo hingga layanan prioritas.
Bukan hanya semakin banyak relasi yang terjalin, bisnis ini juga akan membuat Anda mendapatkan banyak pengalaman menarik. Hal ini sangat penting, terutama jika Anda ingin menekuni bisnis Jastip ini dengan serius kedepannya. Bukan hanya jalan-jalan sambil hasilkan keuntungan, melainkan juga membuka jasa titip secara serius.
Sama seperti lini bisnis lainnya, sekalipun banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari jastip. Namun, bisnis ini juga memiliki beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan.
Ketika membuka jasa ini saat traveling, otomatis waktu liburan akan terganggu bahkan sering kali jadi kurang maksimal. Liburan yang biasanya full untuk bersenang-senang, kini harus terganggu karena harus mencari barang-barang pesanan klien.
Itenerary perjalanan pun bisa sedikit berantakan, apalagi jika tempat wisata yang ingin dikunjungi tidak searah dengan toko tujuan. Solusinya Anda bisa menyebutkan secara spesifik lokasi traveling dan barang-barang apa saja yang bisa dibeli disana.
Misalnya ketika ingin pergi ke Labuan Bajo, promosikan jenis barang apa saja yang bisa titip beli disana. Kalau lokasi wisatanya di luar negeri, sebutkan secara spesifik negara dan kota apa yang akan dikunjungi.
Solusi lainnya bisa buka jasa jastip full, alias tanpa selingan traveling. Jadi, fokusnya memang untuk membelikan barang-barang titipan konsumen saja bukan jalan-jalan.
Jastip lebih cocok untuk orang yang suka berpergian dan memiliki pengalaman berbelanja yang baik. Bagaimanapun juga, tugas utamanya adalah membeli barang yang diinginkan klien. Barang-barang unik dan langka biasanya membutuhkan tenaga ekstra untuk mendapatkannya.
Dalam hal ini, Anda tentunya harus tahu tempat mana saja yang menjual barang tersebut dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Beberapa jenis barang branded juga tidak bisa dibeli sembarangan, jadi pastikan Anda memahami soal produk apa yang akan dibeli lebih dulu sebelum terima pesanan.
Mengelola bisnis jastip tentunya sangat menguras tenaga, terutama jika bisnis sedang ramai dan banyak klien yang harus di-handle dalam satu waktu. Anda perlu memiliki manajemen waktu yang baik dan mampu mengatur semua pesanan dengan efisien.
Pertimbangkan juga kondisi fisik mengingat Anda harus membawa banyak barang nantinya yang pasti cukup berat. Jumlah koper yang seharusnya cukup satu pun jadi lebih banyak.
Selama proses bawa barang atau pengiriman ke konsumen, resiko barang rusak selalu ada. Hal ini bisa membuat seller merugi karena konsumen tentunya tak akan mau menerima barang yang kondisinya rusak. Selain itu, ada juga beberapa konsumen nakal yang suka buat pesanan fake.
Kesalahan perhitungan biaya atau harga produk bisa sangat merugikan. Selain biaya jasa, tentu saja ada beberapa biaya lain yang perlu diperhitungkan, apalagi yang dari luar negeri.
Perhatikan regulasi soal pembelian barang, terlebih dari luar negeri, terutama menyangkut bea cukai, PPN, PPh, dan sejenisnya.
Sama halnya seperti bisnis lainnya, menjalankan bisnis jastip juga perlu persiapan yang matang. Selain itu, juga harus mempertimbangkan untung ruginya dengan cermat. Agar bisnis yang dirintis bisa menghasilkan cuan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ulasan terkait untuk rugi bisnis Jastip di atas bisa dijadikan sebagai referensi untuk mempelajari peluangnya. Dengan begitu, Anda bisa lebih cermat dalam memperhitungkan segala kemungkinan yang ada.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.