Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Merchandise Kaos Band di Indonesia Tak Akan Pernah Mati

Kompas.com - 07/03/2024, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha merchandise berupa kaos band di Indonesia dinilai tak akan pernah mati. Penjualan kaos band kini didukung oleh kemudahan berbelanja dan kesadaran fans untuk mendukung kelangsungan eksistensi musisi.

Ekrig, Co-Founder Distributor Merchandise Musik, Pure Evil mengatakan, potensi penjualan kaos band di Indonesia terus menanjak naik. Dalam setahun, Ekrig bahkan bisa menjual sekitar 1.200 kaos musik.

"Adanya marketplace itu sangat membantu. Bahkan sekarang bisa mengirim ke luar negeri tanpa ribet. Potensi merchandise kaos band akan sangat besar jika kita menemukan formula bisnisnya," kata Ekrig dalam Diskusi Bising Kota Jabodetabek bertema "Merchandise Jadi Penyelamat Ekonomi Musisi" di Jakarta, Senin lalu.

Baca juga: Kisah Sukses Uci, Rintis Maja Watch dan Jadi Official Merchandise Asian Paragames 2022

Ekrig mengatakan, banyak kaos band yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Musisi yang telah tiada dan jarang tampil bahkan juga masih diburu oleh penggemarnya.

"Bahkan band seperti Joy Division, Misfits itu masih laku merchandise-nya," tambah pria yang juga vokalis band hardcore/metal, Avhath tersebut.

Selain itu, ada juga tren perilisan kaos band yang terbatas. Trik pemasaran itu "memaksa" penggemar suatu band agar cepat mendapatkan merchandise sebelum habis.

Dengan demikian, perputaran ekonomi dari penjualan kaos band akan bergerak cepat. Setelah itu, label atau band bisa kembali merilis merchandise dengan desain berbeda.

Co-Founder Pure Evil, Ekrig (tengah) dan Head of Musica Merch, Arie Haryanto (kanan) dalam Diskusi Bising Kota Jabodetabek bertema Merchandise Jadi Penyelamat Ekonomi Musisi di Jakarta, Senin (4/3/2024).KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Co-Founder Pure Evil, Ekrig (tengah) dan Head of Musica Merch, Arie Haryanto (kanan) dalam Diskusi Bising Kota Jabodetabek bertema Merchandise Jadi Penyelamat Ekonomi Musisi di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Head of Musica Merch, Arie Haryanto pun yakin bisnis merchandise kaos band akan pernah padam selama band masih eksis merilis lagu dan diterima oleh fans-nya. Saat ini, lanjut Arie, peritel luar negeri pun melirik bisnis merchandise kaos band.

"Sekarang saja brand Pull and Bear itu rilis kaos musik band di Indonesia," kata Arie dalam diskusi.

Baca juga: Ingin SUkses Berbisnis Studio Musik? Simak 10 Tips Ini

Arie menyebutkan, pemesanan merchandise musisi bahkan melebar ke musisi yang telah wafat. Arie menyebutkan, merchandise musisi yang telah tiada bisa menghidupkan kenangan antara musisi dan fansnya.

"Ada juga permintaan merchandise Yockie Suryo Prayogo, Chrisye. Padahal musisinya sudah enggak ada. Seperti Nike Ardila, itu fan basenya hidup. Misalnya di hari peringatan kematian Nike Ardila, itu ada pemesanan merchandise kaosnya," ujar Arie.

Selain itu, ada juga tren memberikan merchandise kaos band dalam sisipan goodie bag. Arie menyebutkan, biasanya goodie bag berisi kaos band dibagikan saat perilisan album.

"Ya, bagi kaos di goodie bag itu memang jadi budaya kita (industri musik)," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau