Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Cara Osrinita Pasarkan Produk Mukena dan Fesyen Muslim

Kompas.com - 29/03/2024, 08:27 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjelang bulan Ramadhan, pebisnis mukena dan fesyen Muslim meningkat pesat. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar akibat kebutuhan pakaian untuk perayaan Idul Fitri.

Semua orang akan berbelanja baju untuk dipakai saat Lebaran. Hal ini menyebabkan para pebisnis fesyen muslim menggunakan strategi pemasaran yang maksimal untuk bersaing.

Baca juga: Kisah Osrinita, Banting Setir Bisnis Mukena Setelah Terdampak Pandemi Covid-19

Dalam lanskap yang semakin kompetitif, pemilik usaha mukena dan fesyen Muslim Sasmaya, Osrinita Oesman berusaha untuk menghadirkan produk-produk berkualitas dengan sentuhan khas tradisional Indonesia, yaitu Kerancang Bordir dari Minang.

Osrinita menilai dirinya perlu mengadopsi strategi pemasaran yang cerdas untuk meningkatkan visibilitas merek dan menarik pelanggan yang potensial.

Dengan demikian, inilah beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh Osrinita untuk meningkatkan kehadiran dan daya tarik merek mereka.

1. Mengikuti Pameran

Pameran sudah terbukti sangat efektif dalam pemasaran produk, terutama bagi para Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Di pameran terdapat buyer atau audiens yang lebih luas lagi, bahkan tak jarang ada yang berasal dari luar negeri.

Selain meningkatkan pendapatan yang sudah pasti, pameran juga akan membantu mengenalkan produk-produk kepada orang-orang banyak. Hal ini akan mendukung brand awareness produk, apalagi pada bisnis fesyen.

Osrinita mengaku pertama kali memasarkan produk Sasmaya adalah dengan mengikuti pameran. Bagi pemula sepertinya, pameran sangat menghasilkan hasil yang menggembirakan.

2. Networking

Produk-produk Sasmaya banyak dibeli oleh teman-teman dari Osrinita. Teman-teman Osrinita juga membantu mengenalkan produk-produk Sasmaya ke orang yang lain lagi.

Selain itu, karena Osrinita merupakan mantan karyawan di perusahaan besar, ia mengaku memiliki banyak networking untuk memasarkan produknya.

Salah satunya adalah ia menaruh atau menitip produknya di perusahaan-perusahaan tempat temannya bekerja dan juga perusahaan tempat ia sebelumnya bekerja.

3. Media Sosial dan Iklannya

Baca juga: 4 Tips Memulai Usaha ala Owner Bisnis Mukena, Jangan Pikirkan Modal

Di era digital, media sosial merupakan cara termurah dan terefektif untuk memasarkan produk usaha Anda. Bahkan pemasaran media sosial bisa untuk tidak mengeluarkan uang sepeserpun.

Namun Osrinita mengaku bahwa ia juga menggunakan iklan berbayar media sosial yang ditawarkan oleh fitur-fitur media sosial.

Osrinta mengaku, iklan di media sosial bisa membantu menaikkan visibilitas produk dilihat dan tingginya peluang profil akan dikunjungi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau