Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Strategi Bisnis Sambal Kemasan

Kompas.com - 22/05/2024, 11:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Seiring pola konsumsi di masyarakat yang mengalami banyak perubahan, kini banyak bermunculan bisnis makanan kemasan. Salah satunya adalah sambal kemasan yang memiliki peluang yang cukup menjanjikan.

Kepraktisan dalam penyimpanan dan rasa yang tak kalah sedap membuat produk sambal kemasan kerap jadi pilihan, terutama bagi mereka yang tak suka repot-repot menyiapkan bahan-bahan sambal sendiri.

Selain menyasar konsumen dalam negeri, sambal kemasan kini juga telah menembus pasar mancanegara.

Tentunya peluang usaha sambal kemasan yang menarik ini akan bisa direalisasikan jika dikembangkan dengan perencanaan dan strategi yang tepat. Tertarik untuk memulai usaha ini tapi masih galau? Berikut ini ada beberapa strategi bisnis yang bisa digunakan untuk memulainya seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Melakukan Riset Pasar

Dalam memulai usaha sambal kemasan, strategi pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan riset pasar. Ini dilakukan untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan konsumen terkait produk sambal.

Hal pertama dalam meriset pasar yakni dengan memilih kelompok target yang sesuai. Seperti misalnya pecinta kuliner pedas, orang-orang yang tinggal di perantauan dan sebagainya. Jika memungkinkan buat produk sampel yang bisa mencakup berbagai kalangan.

Selanjutnya buat survei dengan kuisioner berkaitan dengan preferensi sambal baik menggunakan metode online maupun secara langsung. Setelah itu, lakukan identifikasi tren atau pola dengan menganalisis data yang diperoleh. Lalu gunakan hasilnya untuk membantu mengembangkan produk sambal kemasan.

2. Ciptakan Resep yang Otentik

Strategi selanjutnya adalah menciptakan resep sambal dengan cita rasa otentik yang membuatnya berbeda dari produk kompetitor. Untuk menciptakan sambal dengan rasa yang otentik dibutuhkan bahan-bahan terbaik dan fresh.

Agar bisa mendapatkan bahan baku terbaik, pastikan Anda untuk memeriksa kualitasnya. Jika memungkinkan, cari bahan baku sendiri langsung dari petaninya. Atau, bisa juga dengan menggandeng supplier terpercaya yang sudah terbukti dalam menyediakan bahan-bahan baku berkualitas.

Selain itu, pastikan juga proses pengolahan produk sambal kemasan terjaga dengan baik. Seperti proses fermentasi, penggorengan hingga pengemasan, bisa mempengaruhi karakteristik rasa sambal.

Jangan lupa untuk melakukan tes rasa dari sambal yang diproduksi berdasarkan feedback konsumen, agar membantu mendapatkan rasa yang sesuai.

3. Urus Perizinan dan Legalitas

Untuk menjalankan bisnis sambal kemasan, pastikan sudah memiliki perizinan yang dibutuhkan, seperti SIUP, izin edar, sertifikasi halal dan sebagainya. Keberadaan izin edar yang dikeluarkan BPOM penting dimiliki untuk meyakinkan calon konsumen bahwa produk sambal layak dikonsumsi.

Sementara sertifikasi halal, penting untuk membantu produk bisa lebih mudah menjangkau pasar yang jauh lebih luas. Label keamanan pangan serta perizinan yang jelas akan meningkatkan kepercayaan konsumen terkait kualitas maupun legalitas dari produk sambal kemasan tersebut.

Baca juga: Tips Memulai Usaha Jamu Kemasan, Peluangnya Menjanjikan!

4. Buat Kemasan yang Menarik

Kemasan produk yang menarik juga menjadi salah satu faktor konsumen melanjutkan pembelian atau tidak. Untuk itu, penting dalam memikirkan kemasan produk sambal kemasan dengan lebih terkonsep. Misalnya dengan mulai mempertimbangkan desain kemasan yang eye-catching dan label informatif.

Buat grafis yang menarik dengan warna yang disesuaikan dengan karakter brand sambal yang ingin dikenalkan. Sertakan informasi produk secara informatif dan jelas di label kemasannya. Misalnya, soal rasa, komposisi bahan, tanggal kadaluarsa dan sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com