DEPOK, KOMPAS.com - Pengelolaan sampah menjadi salah satu masalah serius di Indonesia, yang tak kunjung ada solusinya, sehingga volume sampah terus meningkat.
Melihat hal itu, sebagian masyarakat Indonesia berinisiatif melakukan pengelolaan sampah.
Salah satunya Denny M Pondiu (41) yang tergerak menyelamatkan lingkungan, dengan mengelola sampah menjadi barang baru.
Di tahun 2014, Denny mendirikan layanan pengelolaan sampah Jagatera. Banyak lika-liku yang sudah dialami Denny selama menjalankan Jagatera.
Dalam wawancara bersama Kompas.com, Denny membagikan cerita awal mula pendirian layanan sampah Jagatera, serta berbagai produk yang sudah dihasilkan.
Baca juga: Ubah Sampah Jadi Perhiasan Lewat Usaha Limbah Kaca
Sebelum Jagatera berkembang, Denny memang sudah terlibat dalam social movement yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
Pada 2014, ia mengumpulkan pakaian-pakaian bekas yang kemudian disalurkan ke penerima manfaat.
"Mulanya kami memang tidak duduk untuk membicarakan soal bisnis ya. Tapi ini inisiasi buat teman-teman yang punya pakaian yang masih baik dan layak, ayo disalurkan," ucap Denny pada Kompas.com, Minggu (23/6/2024).
Empat hingga lima tahun kemudian saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, rupanya menjadi momentum bagi Denny untuk mengembangkan social movement ini lebih lanjut.
"Waktu pandemi kan berhenti semua aktivitas. Akhirnya kami kembangkan jadi layanan pengelolaan sampah. Awalnya memang bukan bisnis, bisnis itu bonus. Tapi akhirnya kami diberi jalan untuk mengelola ini lebih besar lagi," lanjutnya.
Baca juga: Berawal dari Keresahan, Komunitas Ini Sulap Sampah Organik Jadi Briket
Dari tahun ke tahun, Jagatera semakin berkembang dan tidak hanya menerima sampah pakaian, tetapi juga menerima sampah spesifik lainnya. Mulai dari furnitur, boneka, alat elektronik, hingga peralatan rumah tangga.
Hingga saat ini, Jagatera telah menerima sampah dari masyarakat sebanyak lima hingga 10 ton perbulannya.
Sampah spesifik tersebut lalu mulai diolah kembali. Beberapa sampah spesifik dibuat menjadi barang baru, seperti produk home decor dan sepatu.
Baca juga: Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan
"Kalau pengelolaan masih beberapa ya yang kami kelola. Saat ini kami ada produk home decor namanya Jagatera Brick, itu bata dekoratif. Kami juga ada produk sepatu yang 30 persen komposisinya dari bahan daur ulang," jelas Denny.
Selain membuat produk, Jagatera juga menerima botol plastik, kardus, kertas, logam, dan besi yang nantinya akan dikirim ke mitra daur ulang.