Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSN Sebut 64 Juta UMKM Bisa Tingkatkan PDB Nasional hingga Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 03/07/2024, 14:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Utama Badan Standarisasi Nasional (BSN), Doni Purnomo mengatakan potensi UMKM di Indonesia bisa mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Saat ini, kata dia, ada sebanyak 64 juta lebih UMKM yang ada di Indonesia. Jumlah UMKM tersebut bisa didorong untuk menaikan PDB Indonesia yang saat ini mencapai Rp 15.000 triliun.

Doni menerangkan, jika 1 juta UMKM didorong untuk bisa menaikkan omzetnya hingga Rp 1 miliar, artinya dari UMKM, PDB Indonesia bisa naik Rp 1.000 triliun. 

"Kalau kita mengejar Amerika Serikat yang PDB nya Rp 20.000 triliun, mungkin kita tinggal meningkatkan omzet 3 juta UKM masing-masing Rp 1 miliar artinya ini hitungan simpel yang saya yakin bahwa Indonesia sebetulnya bisa untuk menjadi Indonesia On Corporate," katanya saat ditemui di Gedung PLUT Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). 

Peningkatan PDB melalui UMKM, kata dia, bisa memanfaatkan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di Indonesia. Saat ini, Terdapat 100 PLUT salah satunya di Kabupaten Bandung. 

Menurutnya, jika selama kurun waktu 5 tahun setiap UMKM yang berada di PLUT Kabupaten/Kota bisa meningkatkan omsetnya sebesar Rp 1 miliar, maka cita-cita Indonesia untuk tergabung dalam G-8 bisa terwujud. 

"Begini ada 100 PLUT katakanlah ada 500 sampai 2.000 UMKM, dan masing-masing bisa meningkatkan omzetnya Rp 1 Miliar, kita bisa menghasilkan dua kali lipat PDB kita, itu kalau hitung-hitungan sederhana," ujar Doni. 

Baca juga: Pasar Digital UMKM di Bali Bukukan Transaksi Rp105 miliar

Namun, kata Doni, saat ini yang menjadi persoalan adalah upaya pembinaan UMKM yang masih berorientasi pada penjualan, artinya produk UMKM dikatakan berhasil apabila laku keras di pasar. 

Padahal, kata Doni, diperlukan juga fasilitas seperti Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga fasilitas hukum bagi UMKM. 

Doni membenarkan, salah satu yang menjadi perhatian yakni para UMKM kerap mengalami kendala apabila menghadapi proses hukum, terutama saat bersinggungan dengan pengusaha besar. 

"Nah ke depan saya harap pak Deputi bisa menaikan targetnya dari 1.000 UKM yang dibina bisa menghasilkan omzet yang signifikan, sehingga kontribusi ekonomi dari pembinaan oleh PLUT ini bisa benar-benar kita rasakan," bebernya. 

Sebetulnya, kata dia, Indonesia bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan hanya dengan berjualan di dalam negeri saja. 

Hanya saja, kata dia, saat ini negara kita memiliki hutang negara. Doni menjelaskan, hutang hanya bisa dibayar jika Indonesia memiliki cadangan devisa, dan cadangan devisi itu bisa diperoleh jika nilai perdagangan nasional surplus. 

Melihat itu, lanjut dia, negara tidak bisa membiarkan pelaku usaha berjalan sendirian. Doni mengaku perlu adanya agregator yang bisa membawa produk UMKM ke luar negeri. 

Agregator itu, sambung dia, bisa berupa koperasi, jika koperasi maka koperasi itu bisa bertransformasi menjadi konglomerasi. 

"Makanya hari ini kami mengundang direktorat Asean harapannya produk yang sudah dibina itu mendapatkan pasar dalam negeri ini bisa dikenalkan melalui SNI Corner dan regulasi negara-negara tujuan ekspor karena untun menegosiasikan produk kita di tujuan ekspor," tambah Doni.

"Intergrasi SNI Corner kedalam PLUT ini juga menjadi sesuatu yang mau tidak mah harus dilakukan, karena tidak mungkin kita hanya membina yang SNI nya saja, kita tidak mungkin juga tidak meningkatkan mutu bisa memperluas pasar, jadi kami berharap bisa merealisasikan dengan segera brand SNI Corner," lanjut Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau