Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Kiwoom Sekuritas: Pinjaman Bank ke UKMM Masih Rendah Dibanding Negara Tetangga

Kompas.com - 18/07/2024, 22:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Riset Kiwoom Sekuritas yang terbit pada awal Juli 2024 menunjukkan pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Rasio pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia hanya mencapai 21 persen.

Riset Kiwoom Sekuritas menyimpulkan pertumbuhan UMKM di Indonesia menjadi terhambat karena rendahnya pinjaman bank kepada UMKM. Banyak UMKM di Indonesia tidak memiliki sistem pembukuan yang baik dan jaminan yang memadai, sehingga sulit bagi bank untuk menilai kelayakan kredit mereka.

Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menyebutkan, persepsi risiko tinggi dan kurangnya informasi keuangan membuat umumnya bank konvensional ragu memberikan pinjaman kepada UMKM.

Sukarno menyebutkan, ada ruang potensial untuk bank digital untuk mengisi peran bank untuk memberikan pinjaman kepada UMKM.

"Hal ini menjadi ruang potensial bagi bank digital seperti Amar Bank yang sejak awal sudah fokus membangun fundamentalnya untuk mengisi peran ini," kata Sukarno dalam siaran persnya, Kamis (18/7/2024).

Baca juga: Pertamina Telah Menyalurkan Kredit Bergulir hingga Rp 141,9 Miliar kepada 5.116 Pelaku UMKM Sepanjang 2023

Riset Kiwoom Sekuritas menyoroti pemanfaatan data alternatif memungkinkan bank digital melakukan penilaian kredit bagi UMKM yang lebih cepat dan akurat.

Dengan menggunakan algoritma machine learning, bank digital juga bisa mempercepat proses pemberian pinjaman dan menawarkan produk kredit yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan UMKM.

Sukarno menilai inovasi dan layanan digital terintegrasi yang Amar Bank tawarkan dapat menarik lebih banyak UMKM yang membutuhkan pembiayaan, melihat kesuksesan produk Tunaiku dan aplikasi Amar Bank saat ini.

“Amar Bank, dengan fokus kuat sejak awal berdirinya pada 2014 pada solusi perbankan digital, kami lihat siap memanfaatkan peluang ini. Inisiatif Amar Bank untuk menggunakan teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menawarkan produk kredit yang fleksibel sangat potensial.” jelas Sukarno.

SVP Finance Amar Bank, David Wirawan, menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Indonesia dengan menyediakan solusi keuangan inovatif yang mudah dan terpercaya.

David mengatakan, Amar Bank berencana mengembangkan solusi digital UMKM, mendorong dan meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman.

"Pertumbuhan yang kami capai adalah bukti dari dedikasi kami dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Riset Kiwoom Sekuritas ini menunjukkan bahwa Amar Bank telah berada di jalur yang tepat untuk terus bisa mencapai kinerja yang solid," ujar David.

Baca juga: MenKopUKM Sidak Pasar Tanah Abang, Pedagang Tanyakan Kredit Macet

David menambahkan pentingnya integrasi layanan perbankan ke dalam ekosistem UMKM, sehingga dapat menyederhanakan aktivitas bisnis mereka dengan ditunjang pengalaman pengguna yang lebih baik.

Untuk itu, David menambahkan pentingnya integrasi layanan perbankan ke dalam ekosistem UMKM, sehingga dapat menyederhanakan aktivitas bisnis mereka dengan ditunjang pengalaman pengguna yang lebih baik.

David menjelaskan Amar Bank akan melanjutkan investasinya dalam branding untuk memperkenalkan bank ini kepada lebih banyak nasabah baru, khususnya UMKM untuk dapat meningkatkan rasio CASA.

“Pertumbuhan pasar perbankan digital di Indonesia memberikan peluang besar bagi Amar Bank untuk memperluas basis pelanggannya dan mendorong inklusi keuangan. Dengan demikian, Amar Bank dapat berperan signifikan dalam meningkatkan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.” lanjut David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau