Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Minum Kopi Meningkat, KemenKopUKM Latih Barista di 10 Wilayah

Kompas.com - 02/08/2024, 20:50 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JOMBANG, KOMPAS.com - Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ari Anindya Hartika menilai tren masyarakat yang gemar minum kopi menjadi peluang bagi pelaku usaha mikro kecil (UMK) untuk mendulang cuan dari meracik kopi

Melihat tren tersebut, KemenKopUKM memberikan pelatihan meracik kopi di 10 wilayah di Indonesia.

"Kita melihat bahwa usaha kedai kopi marak di berbagai kota di Indonesia. Oleh karena itu kami adakan kegiatan ini (pelatihan barista) di 10 titik bekerja sama dengan PT Trans Indonesia Superkoridor yang membantu dalam mengembangkan usaha kopi khususnya olahan kopi," ujar Ari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (2/8/2024).

Ari menilai masifnya pertumbuhan warung kopi atau kafe di berbagai daerah menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah. Ia mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola kafe terutama barista harus diberikan pembekalan dan penguatan untuk meningkatkan daya saing usaha kopi.

Oleh sebab itu, peracik kopi (barista) perlu memiliki kompetensi dalam menyampaikan experiential marketing sehingga mampu mendorong penjualan kopi.

Dalam kegiatan pelatihan, para barista akan mendapat materi pelatihan meracik kopi dari pakar dan profesional. Selanjutnya, para barista ini nantinya akan diuji dilakukan sertifikasi sebagai bentuk pengakuan terkait keterangannya dalam meramu dan menyajikan kopi.

Baca juga: Kopi Kendal yang Mulai Dilirik oleh Konsumen Lokal

Alur proses kegiatan pengembangan kapasitas SDM berbasis kompetensi ini dimulai dengan memberikan materi-materi barista kepada pelaku usaha mikro. Kemudian praktik langsung yang pelaksanaannya di tempat kerja (kafe).

"Kami harap teman-teman Barista yang ikut ini menjadi lebih kompeten dan mendapat sertifikasi sehingga profesinya diakui dan bisa memajukan usaha olahan kopinya sebagai barista," kata Ari.

Ari menegaskan, pelatihan dan pendampingan para UMK kafe seperti ini akan digelar 10 wilayah untuk tahun ini.

Diharapkan ke depan akan semakin banyak barista yang dilatih sehingga menjadi peracik kopi yang kompeten dan profesional sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap kemajuan usaha/industri kopi nasional.

"Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini untuk pengembangan kapasitas SDM pelaku usaha mikro di bidang barista. Kita harap tahun depan semakin banyak yang bisa berpartisipasi," kata Ari.

Baca juga: Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Sementara itu Fahrudin Widodo, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang, menjelaskan saat ini jumlah pelaku usaha mikro di wilayahnya sebanyak 13.128 unit. Sedangkan jumlah kafe (kedai kopi) ada 55 kedai dengan barista sekitar 165 orang.

Fahrudin mengapresiasi upaya KemenKopUKM dalam program penguatan kapasitas SDM barista di wilayah Jombang tersebut. Dia berharap melalui program ini dapat menarik lebih banyak wisatawan karena Jombang juga dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi unggulan.

"Terima kasih pada KemenKopUKM karena menjadikan Jombang sebagai salah satu tempat yang terpilih dalam program ini. Harapan ke depan Jombang dapat mengembangkan potensi agro wisata terutama kopi," kata Fahrudin.

Diakui bahwa salah satu kendala dalam mengembangkan usaha mikro khususnya kafe adalah keterbatasan modal yang dimiliki pelaku usaha. Untuk itu Pemkab Jombang terus mengupayakan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan mudah diakses oleh pelaku usaha.

"Kami berusaha memfasilitasi akses permodalan, kita hubungkan dengan beberapa sumber pembiayaan seperti perbankan," kata Fahrudin.

Di tempat yang sama, peserta pelatihan Sadam Husein bersyukur dapat mengikuti program pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM Barista tersebut. Dia mengakui bahwa saat ini penikmat kopi di Jombang terus bertumbuh sehingga menjadi peluang bagi sumber ekonomi baru.

"Dalam pelatihan ini kita dibimbing bagaimana caranya membuat kafe kita jadi ramai (banyak pembeli). Kita juga dilatih bagaimana pengembangan usaha terutama SDM kita, terima kasih sudah diikutsertakan dalam program ini," kata Sadam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau