Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Pertemukan Petani Kopi dengan Agregator

Kompas.com - 01/09/2024, 21:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

BENGKULU, KOMPAS.com - Bank Indonesia mempertemukan agregator dengan pegiat dan petani dalam Bencoolen Fest Cerita Kopi 2024 sebagai langkah membuka akses pemasaran lebih luas komoditas pertanian masyarakat Bengkulu.

"Kami pertemukan langsung, berinteraksi langsung antara offtaker agregator dengan petani kita, langsung ditemukan pasarnya, karena walaupun petani produksi sebagus apapun, sebanyak apapun, kalau pasarnya tidak terbuka, tidak dipertemukan, juga susah untuk memasarkan hasil pertanian," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana di Bengkulu, Minggu (1/9/2024) seperti dilansir dari Antara.

Menurut Wahyu, hasil pertanian kopi Bengkulu berlimpah, tetapi hasilnya dijual ke provinsi tetangga seperti Lampung. Dengan demikian, kopi Bengkulu lebih sulit dikenal pasar nasional maupun internasional.

Dampaknya, harga yang didapat petani tidak sebanding karena tidak menjual langsung ke pasarnya. Malah, melalui perantara pengumpul di daerah lain.

Selain itu, komoditas unggulan Bengkulu tersebut juga kurang dikenal, yang akhirnya menurunkan nilai dari produknya.

Baca juga: Bank Indonesia Berikan Bantuan Alat Tenun dan Kemasan Produk ke UMKM Tenun di Sumba

 

Semakin dikenal sebuah produk, memiliki merek, karakter dan identitas tersendiri tentunya juga akan meningkatkan nilai produk termasuk komoditas kopi.

Oleh karena itu, Bank Indonesia lewat kegiatan Bencoolen Fest 2024 membuat acara khusus yakni cerita kopi, memperkenalkan kopi Bengkulu, lomba pengolahan kopi, kecakapan barista dan membuat bazaar stan UMKM Bengkulu pegiat kopi.

"Yang kedua kegiatan ini juga kolaborasi dengan pemerintah daerah, dengan Kementerian Keuangan, bahkan perbankan," ucap Wahyu.

Pelibatan perbankan, menurut Wahyu, juga untuk mempertemukan pegiat UMKM dengan sumber pendanaan. Hal tersebut diharapkan membuat UMKM Bengkulu semakin kuat dan naik kelas dengan kecukupan modal untuk memproduksi produk mereka.

"Perbankan juga dilibatkan, seperti business matching, jadi nanti teman-teman UMKM kalau perlu pendanaan, perlu fasilitasi kredit, perlu membangun tata kelola keuangan yang baik, nah ini bisa dengan para pihak tadi," ujar Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau