Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Akses Pasar, KemenKopUKM Gelar Program Startup Go Global 2024

Kompas.com - 17/09/2024, 20:23 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar acara sharing session program Startup Go Global 2024 dengan tema Peningkatan Daya Saing Startup Indonesia from Local to Global di Jakarta, Selasa 17 September 2024.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menyatakan peluang startup nasional untuk go global sangat terbuka lebar.

KemenKopUKM, lanjut Teten, berkomitmen untuk mengakselerasi startup Indonesia melalui adanya program ini, akan tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dicari solusinya bersama.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi startup Indonesia melalui berbagai program strategis. Namun, kami menyadari bahwa upaya ini tidak dapat dilakukan sendirian," ujar Teten dalam sabutannya, Selasa (17/09/2024).

Baca juga: Dukung Pebisnis Kopi Lokal, Kemenkop UKM Beri Pelatihan untuk Barista

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekosistem startup yang paling dinamis di dunia. Lebih dari 2600 jumlah startup aktif membuat Indonesia mendapati peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah startup terbanyak.

Tercatat hingga September 2024, KemenKopUKM telah berhasil melakukan pendampingan akselerasi dan inkubasi kepada 713 startup melalui program Startup Go Global 2024, melibatkan 7 Lembaga Inkubator dan 11 Startup yang diikutsertakan dalam short course serta study visit ke Belanda dan Australia.

"Kami harap para startup ini menjadi enterpreneur kelas dunia yang ke depannya mampu melahirkan sumber pertumbuhan baru dan sumber ekonomi baru," kata Menteri Teten.

Baca juga: Kemenkop UKM Ajak Startup dan Petinggi Inkubator Jajaki Peluang Bisnis di Australia

Sharing session program Startup Go Global 2024 ini menjadi langkah lanjutan dari serangkaian program untuk melahirkan startup-startup baru yang dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan wirausaha nasional sebesar 3,95 persen pada tahun 2024.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan startup tersebut, dibutuhkan dukungan dan kolaborasi dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia dan berbagai lembaga pendidikan dalam membangun kapasitas sumber daya manusia serta menciptakan inovasi yang berdaya saing.

Lebih lanjut Teten menjelaskan, KemenKopUKM telah bekerja sama dengan DBS Singapura, dengan Australia, Belanda, Korea Selatan, dan negara lainnya dengan tujuan mendorong lebih banyak startup Indonesia go internasional.

Baca juga: Kemenkop UKM Gandeng APSKI Gelar Entrepreneur Hub Goes to Campus di Makassar

Selain itu, KemenKopUKM secara konsisten memberikan akses yang lebih luas bagi startup dalam memenuhi kebutuhan mereka baik dalam hal pembiayaan, akses pasar, maupun dukungan teknis.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah dalam sambutannya menegaskan program sharing session ini menjadi wadah strategis bagi para startup untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, serta wawasan kepada para stakeholder, mitra, dan Lembaga Inkubator.

"Saya sangat berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat yang besar, baik dalam pengembangan kapabilitas lembaga inkubator maupun peningkatan daya saing startup Indonesia," ucap Azizah.

Sharing session ini turut memfasilitasi pertemuan antara lembaga inkubator dari Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi - Institut Pertanian Bogor (IPB), UNS Innovation Hub - Universitas Sebelas Maret Surakarta, Inkubator Bisnis Teknologi Science Techno Park (STP) - Universitas Hasanuddin, Inkubator Bisnis STIKOM Bali - Institut Bisnis dan Teknologi STIKOM Bali, Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) - Universitas Islam Indonesia, Innovative Academy – Universitas Gadjah Mada, dan Bandung Techno Park – Telkom University.

Baca juga: Kemenkop UKM Siapkan Dana Rp 10 Miliar untuk Akselerasi Usaha Mikro

Startup program inkubator yang diikutsertakan yaitu Jokeen ID, Surya Agro Nusantara, Ruang Halal, Aquafish, Cocovine, Cube Studio, Agroyasa, Silang.id. Sedangkan E-Hub yaitu Petani Muda Keren, HMNS dan Elevarm.

Perwakilan dari Queenland University of Technology (QUT) Australia Hellen Wallace turut mengikuti acara ini via daring untuk mengapresiasi sinergi dan kerja sama yang dijalin dengan KemenKopUKM terkait upaya penguatan dan pengembangan SDM startup.

Melalui kerja sama tersebut, QUT membuka kesempatan bagi startup atau lembaga Inkubator Indonesia untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengembangan industri agribisnis yang telah terbukti sukses di Australia.

Hellen berharap praktik baik di QUT dapat diadopsi oleh startup dan inkubator Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis mereka di pasar global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau