Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Mahasiswa dari Berbagai Kampus Berkumpul di UB, Ada Apa?

Kompas.com - 24/09/2024, 07:19 WIB
Nugraha Perdana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 436 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia sedang dipersiapkan menjadi wirausahawan muda. Mereka sedang mengikuti program Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) Universitas Brawijaya (UB) 2024.

Ketua Pelaksana AWMM 2024, Karuniawan Puji Wicaksono mengatakan seluruh mahasiswa yang mengikuti program AWMM 2024 diharapkan menjadi lulusan yang berwirausaha dengan omzet yang layak.

Sehingga, tidak hanya menciptakan embrio wirausaha, melainkan benar-benar menjadi pengusaha.

"Untuk UB sekitar 50-an mahasiswa, kalau untuk total 436 mahasiswa. Diikuti universitas lainnya, seluruh Jawa Timur, yang paling jauh dari Patimura, ada dari Papua, dan dari Aceh," kata Karuniawan, Senin (23/9/2024).

Para peserta ini telah lolos seleksi dari sekitar 600 mahasiswa yang mendaftar. Dia menegaskan, bahwa AWMM 2024 ini bukan program magang.

"Nah ini kan diakui 20 SKS. Ini program akademik, jadi ini bukan program magang. MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) kan akademik. Jadi 20 SKS akan diakui sesuai dengan prestasi mereka nanti. Akan ada nilainya. Bisa A, bisa B, bisa C, dan sebagainya," katanya.

Para mahasiswa mengikuti tiga tahapan dalam program AWMM 2024. Yakni Pre-Immersion atau pertemuan sejumlah 4 kali tatap muka dengan kurikulum wirausaha, dan juga mendatangkan wirausahawan muda sukses.

Kemudian juga terdapat tahap immersion, atau para mahasiswa magang ke puluhan UKM yang ada di Malang Raya.

"Makanya kita menggandeng dua, HIPMI Kota Malang sama OK OCE. Satu kelompok itu 10 orang. Kita ada 430, berarti ada 40-an kelompok. Satu kelompok, satu UKM. Ada yang usaha fashion, website, desain, pertanian, food and beverage, ada hospitality. Tergantung minat-minat masing-masing atau proposal mahasiswa peserta," ungkapnya.

Baca juga: Tingkatkan Inovasi Wirausaha Muda, Program Lanjutan Entredev 2024 Digelar

Selanjutnya, para peserta pada tahap post-immersion menerima bantuan dana usaha dari Kemendikbud Ristek Dikti untuk memujudkan idealisme mereka tentang usaha yang akan dijalani.

Para peserta yang dinilai sangat baik akan mendapat bantu pengurusan izin usaha, seperti sertifikasi, dan sebagainya.

"Per kelompok itu dananya Rp 4-7 juta. Bisa per kelompok, bisa individu. Jadi di Desember itu, mereka harus sudah punya business concept. Entah itu apa, entah itu prototipe, maupun sudah jadi," katanya.

Dikatakannya, rata-rata para alumni AWMM memiliki usaha dengan omzet dari jutaan hingga puluhan miliar rupiah. Atau, dari awalnya UKM dan saat ini menjadi perusahaan besar.

"Ya, seperti yang tahun 2022 itu kan Chickin. Chickin Itu sudah omzetnya puluhan miliar itu. Sambal O'leo itu kalau di Shopee banyak itu. Kalau itu ya puluhan miliar. Tapi yang paling banyak punya yang Chickin," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau