DI PASAR tradisional, di sudut gang sempit, dan di kamar mungil, banyak pelaku UMKM menghadapi banyak tantangan berat.
Mereka tidak memahami konsep deflasi dan inflasi, tetapi mengalami situasi yang pahit. Bahan baku kian mahal, daya beli konsumen menurun, pesaing datang silih berganti. Bisa bertahan saja sudah cukup baik.
Lalu, sampai kapan kondisi ini akan berubah?
Bahkan ada satu hal yang sangat mendasar: Keterbatasan dalam akses teknologi, terutama yang terkait untuk ruang pengembangan usaha. Mulai dari pembukuan, pemasaran dan analisis lainnya.
Selama ini, ‘UMKM Naik Kelas’ hanyalah jargon belaka. Dari banyak ruang untuk pengembangan, teknologi jadi hal yang mahal dan asing.
Padahal, mayoritas negara lain sudah terlihat transformasi UMKM ke dunia digital, yang terlihat sekali hasilnya.
Dari sini muncul gagasan ‘Subsidi Digitalisasi’, kebijakan yang akan menjadi game changer di lanskap perekonomian di Indonesia.
“Kadang-kadang, perubahan kecil bisa menghasilkan dampak yang besar,” kata penulis Malcolm Gladwell dalam buku The Tipping Point.
Negara tetangga Singapura memiliki program "Go Digital", yang sukses melatih para pelaku UMKM untuk mengadopsi perangkat lunak managemen dan pemasaran digital.
Program ini sudah ada sebelum pandemi covid-19. Lalu semakin pesat digunakan saat pandemi berlangsung.
Selain membuat peningkatan efisiensi bisnis yang signifikan, program ini berhasil membawa pelaku usaha kecil melebarkan sayap ke kancah global.
Pelaku UMKM mendapatkan layanan pencatatan keuangan dan analisis bisnis dengan teknologi mumpuni.
Sementara di Korea Selatan, negara yang pada 1970 masih sangat miskin, sekarang menjadi negara hebat.
Dengan semangat Saemaul Undong, prinsip yang mirip dengan Gotong Royong di Indonesia, Korea membangun sistem yang terorganisir dan sistematis dengan campur tangan langsung dari pemerintah.
Dengan semangat kolektif, pemerintah bertujuan meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan pelatihan. Salah satu pengembangan yang luar biasa adalah mengubah wajah UMKM dengan subsidi digitalisasi.
Pemerintah memberikan dukungan langsung dengan membuat program teknologi, yaitu dengan mengadakan pelatihan digital dan akses ke e-commerce.
Inisiatif digital sebenarnya sudah banyak diinisiasi oleh banyak perusahaan. Sayangnya kemampuan UMKM untuk membeli atau berlangganan masih sangat minim.
Akses gratis dan pelatihan intensif masih sangat minim, meskipun ada banyak perusahaan yang mulai menjalankan program Corporate Social Responsibility, yang didukung yayasan dan komunitas, seperti Womanpreneur Community, Brand Adventure, Benih Baik, Kita Bisa dan lainnya.
Sayangnya gerakan ini masih sporadis. Belum holistik menjangkau semua pelaku UMKM, karena diperkirakan saat ini ada sekitar 66 juta unit usaha di Indonesia.
Di sinilah subsidi digitalisasi bisa menjadi akselerasi luar biasa untuk kemajuan UMKM. Tidak hanya sukses di kancah lokal, tetapi punya potensi besar untuk bersaing di level global.
Bila program subsidi ini diterapkan dengan pendampingan penuh dari pemeritah, efeknya akan luar biasa terasa sampai ke seluruh pelosok Nusantara.
Pelaku usaha akan terus meningkatkan kualitas dengan lebih modern dan efisien. Tidak perlu anggaran yang luar biasa dari pemerintah.
Ada kutipan menarik dari buku The Lean Start Up karya Eric Ries, “inisiatif yang dijalankan dengan anggaran kecil dapat tetap membawa dampak besar, asalkan memiliki arah yang sangat jelas”.
Program ini berpotensi menjadi Quick Wins, karena memberikan solusi yang sangat praktis. Pemerintah dapat mulai merancang melalui beberapa tahap.
Pertama, mengidentifikasi pelaku UMKM yang sangat membutuhkan. Ini jelas sangat mudah, mengingat besarnya jumlah pelaku usaha kecil di Indonesia.
Kedua, mulai memberikan akses dan pelatihan gratis dengan mengajak local heroes di masing-masing daerah untuk terlibat.
Jejaring komunitas terbukti kuat membawa bangsa ini sampai sekarang. Dengan semangat gotong royong, yang didukung dan dimonitor secara penuh oleh pemerintah, niscaya dampaknya akan terasa dalam waktu singkat.
Satu langkah kecil ini akan dilanjutkan dengan langkah kecil lainnya. Seiring dengan waktu, UMKM Indonesia maju bukan lagi wacana, tetapi keniscayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya