Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Desa Wisata Kubu Gadang, Gerakkan Perekonomian Warga

Kompas.com, 8 Desember 2024, 15:46 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di sudut Padang Panjang, Sumatera Barat, Desa Wisata Kubu Gadang menjelma menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian wisatawan.

Kisah Desa Wisata Kubu Gadang berawal dari sebuah kampung yang hanya memiliki sawah, tak ada pantai atau air terjun yang dapat dijadikan objek wisata. Namun, Kubu Gadang kini menjadi ikon desa wisata berbasis komunitas yang memadukan kekayaan budaya dan inovasi.

Baca juga: Desa Wisata Kubu Gadang Raih Juara 1 IMA UMKM Award 2024 Kategori Wisata

Anak Muda yang Menyalakan Lilin Kecil di Desa

Perubahan ini tak lepas dari kerja keras Yuliza Zen (31), seorang perempuan muda yang memulai perjalanan transformasi ini pada usia 21 tahun. Di usianya yang masih belia, ia mulai bermimpi untuk mendorong potensi desanya.

“10 tahun sudah saya merintis dengan akar-akar rumput luar biasa dari masyarakat. Saat itu orang-orang bertanya, ‘Kita bisa apa? Kampung kita cuma punya sawah,’. Memang kami tidak ada pantai, laut, air terjun, hanya potensi budaya dan sawah,” kenangnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, (6/12/2024).

Baca juga: UMKM Kategori Wisata dan Umum Raih Penghargaan IMA UMKM Award 2024

Pada tahun 2014, Yuliza memutuskan untuk memulai sesuatu yang berbeda di desanya. Ia percaya bahwa daya tarik wisata tidak hanya tentang pemandangan alam, melainkan juga aktivitas dan pengalaman unik yang ditawarkan masyarakat lokal.

Dengan semangat itu, Yuliza mulai membangun fondasi Desa Wisata Kubu Gadang. Bersama masyarakat, ia membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan merancang program wisata berbasis experiential learning.

Pengunjung diajak untuk belajar menanam padi, memasak rendang, hingga mencoba atraksi unik seperti silek lanyah (sebuah seni bela diri tradisional yang dilakukan di lumpur).

Baca juga: Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

“Kami ingin menunjukkan bahwa wisata bisa tentang pengalaman, bukan sekadar refreshing atau liburan, tapi tentang edukasi dan pengalaman. Sehingga kami concern terhadap membangun desa wisata yang berbasis experiental learning, dan menuju quality tourism, tidak hanya tentang kuantiti,” jelasnya.

Desa Wisata Kubu Gadang di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.dok. Jadesta Kemenparekraf Desa Wisata Kubu Gadang di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

Jatuh Bangun Yuliza Mengembangkan Desa Wisata

Kreativitas ini membuahkan hasil. Atraksi-atraksi unik Kubu Gadang mulai menarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri, termasuk dari Thailand, Amerika Serikat, dan Cina.

Pada 2016, dengan kreativitasnya, Yuliza tak hanya mengubah wajah desa tetapi juga cara pandang masyarakat tentang potensi kampung mereka. Homestay mulai dibangun, kuliner lokal juga dikemas lebih menarik, bahkan media dan program TV nasional mulai meliput desa ini.

Baca juga: Kisah Skinship Studio, Hadirkan Pengharum Ruangan yang Ramah Lingkungan

Namun, perjalanan Yuliza pun tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah modal. Karena berada di kelurahan, Kubu Gadang tidak mendapatkan alokasi dana desa.

“Kami sering menangis. Sampai 183 kali rasanya kami bertanya, bagaimana caranya kami bisa membangun ini tanpa modal? Karena kami di kelurahan, tidak masuk ke dalam dana desa. Tapi kami berusaha untuk mengelola potensi-potensi yang ada,” ujar Yuliza.

Pandemi Covid-19 juga menjadi ujian berat. Pasar digital yang sempat mereka bangun pada 2018 runtuh, dan banyak program terpaksa dihentikan.

Namun, Yuliza dan masyarakat Kubu Gadang tidak menyerah. Mereka beralih ke model wisata edukasi, mengadakan pelatihan, dan menyelenggarakan berbagai acara.

Baca juga: Kisah Perajin Batik Kujur Tanjung Enim Angkat Warisan, Inovasi, dan Keberlanjutan

Menggerakkan Perekonomian Warga Desa

Pada akhirnya, mereka berhasil bangkit dan bahkan meraih penghargaan kategori Desa Wisata Maju dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau