Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Kompas.com - 26/03/2025, 14:25 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah 25 penyandang disabilitas di Malang Raya tengah berjuang menuju kemandirian finansial dengan menjalani usaha mikro. Mereka ada yang berwirausaha keset, kue kering, batik ciprat, kopi, miller, telur asin, susu kedelai dan lainnya.

Project Leader Empower Academy Malang, Andina Paramitha mengatakan, para penyandang disabilitas tengah menjalani program inkubasi wirausaha selama 8 bulan. Kegiatan tersebut dimulai sejak Agustus 2024 hingga Maret 2025 ini.

"Mereka ini tergabung dalam program Empower Academy merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Bangun Bangsa berkolaborasi dengan Ngalup Collaborative Network," kata Andina, Selasa (25/3/2025).

Baca juga: Rano Karno Janji Fasilitasi Penyandang Disabilitas di Bidang Seni

Seluruh peserta program kegiatan tersebut merupakan penyandang disabilitas seperti netra, tuli, daksa, dan lainnya baik yang sudah memiliki usaha awal atau belum sebelumnya.

"Ini diluar ekspektasi kami, awalnya target kami 8 peserta, karena kami khawatir terhadap adanya keterbatasan kemauan, komitmen, tetapi ternyata 25 peserta ini luar biasa memiliki semangat yang tinggi untuk mau dan mampu melakukan strategi marketing," ungkapnya.

Mereka diberi pendampingan mulai dari mentoring ide bisnis, hingga membantu pembuatan sederet kebutuhan aset berbisnis.

"Mulai dari logo, katalog, foto video, microsite, google my business sampai pada kebutuhan legalitas dan izin usaha. Kami membantu mereka membuat marketing kit. Sehingga, setelah lulus program, mereka sudah mudah berjualan, menemukan target market-nya," katanya.

Dia mengatakan, beberapa penyandang disabilitas seperti Fatah asal Polehan, Kota Malang dengan disabilitas daksa yang memiliki usaha produksi keset dari kain perca.

Kemudian juga ada Yulia asal Ciptomulyo, Kota Malang dengan disabilitas wicara mata kiri yang memiliki usaha batik ciprat dengan merk Yulis Prat.

Baca juga: Ciri-ciri Jiwa Wirausaha, Apa Kamu Termasuk?

"Juga ada Yesi asal Singosari, Kabupaten Malang penyandang disabilitas intelektual dengan produk kue kering. Usaha ini sudah dititipkan ke toko oleh-oleh, selama lebaran juga melayani hampers dari salah satu perusahaan stakeholder dan karyawan, itu sampai ratusan toples, setiap produk harga Rp 55 ribu," ungkapnya.

Adanya program kegiatan ini, para penyandang disabilitas diharapkan mampu menjalankan bisnis dengan baik dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian atau mandiri secara finansial.

"Serta, diharapkan, segala bentuk pendampingan bisnis yang telah diberikan bisa menjadi semangat baru bagi penyandang disabilitas untuk menjalankan bisnisnya agar tak dipandang sebelah mata," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau