MALANG, KOMPAS.com - UMKM bernama IND. SOULART di Jalan Klayatan IA Nomor 41, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang bergerak di bidang kerajinan seni patung dan miniatur tengah kebanjiran pesanan.
Mereka yang datang rata-rata adalah para pengunjung tempat wisata yang ada di Malang Raya.
UMKM tersebut belum lama ini mendapat pendampingan dan pemberian alat produksi modern dari Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat atau PKM.
Ketua Tim PKM UMM Moh. Jufri mengatakan, IND. SOULART yang berdiri sejak tahun 1999 dengan memproduksi karya seni seperti dekorasi, miniatur kendaraan, action figure, hingga alat peraga prototipe kendaraan selama ini bergerak secara manual.
Pihaknya melihat kondisi tersebut membuat usaha itu sering kewalahan ketika menerima pesanan dalam jumlah banyak.
"Proses manual memakan waktu lama dan presisinya kurang konsisten. Oleh karena itu, kami memberikan pelatihan penggunaan teknologi sekaligus menyerahkan bantuan alat produksi modern," ujar Jufri pada Kamis (4/12/2025).
Dalam kegiatan yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI tahun 2025 ini, Tim PKM UMM tersebut menyerahkan paket bantuan peralatan senilai total Rp 21.161.065.
Bantuan tersebut meliputi 1 unit Laser Cutting 40W, 2 unit 3D Printing FDM, 10 rol filamen, Vacuum Bag Electric, dan 2 unit meja datar. Menurutnya, penerapan alat-alat ini dapat memberikan dampak instan terhadap waktu produksi yang semakin efisien.
"Berdasarkan hasil evaluasi pasca penerapan alat, terjadi peningkatan efisiensi waktu produksi sebesar 50 hingga 65 persen," katanya.
Jufri memaparkan data perbandingan yang signifikan. Pembuatan miniatur resin yang sebelumnya memakan waktu 4–6 jam, kini dapat diselesaikan dalam 1,5–2 jam. Kemudian, pembuatan master moulding yang sebelumnya butuh 1–2 hari, kini tuntas dalam 6–8 jam. Terakhir, pengerjaan detail pola yang memakan waktu 3–4 jam, kini hanya butuh 1 jam.
"Secara kuantitas, kapasitas produksi mingguan mitra meningkat dari yang sebelumnya hanya 5 unit, sekarang mampu mencapai 10 hingga 12 unit per minggu dengan detail yang jauh lebih presisi," tambah Dosen Teknik Mesin UMM tersebut.
Program ini dilaksanakan selama delapan bulan, mulai Agustus hingga Desember 2025. Selain bantuan alat, Tim PKM UMM juga memberikan pelatihan manajemen usaha, tata letak produksi (lean manufacturing), hingga pemasaran digital (digital marketing) untuk memperluas pasar melalui platform seperti Instagram, TikTok, Shopee, dan Tokopedia.
Tim pelaksana terdiri dari kolaborasi lintas keahlian, yakni Ir. Dini Kurniawati, ST., MT. spesialis teknologi resin dan fiberglass dan Padhina Pangestika, S.P., M.P. ahli branding dan strategi pemasaran. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, Abi Mufid Octavio dan Muhammad Lutfi Kamal, sebagai implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).
Jufri menyampaikan, program pendampingan ini sejalan dengan Asta Cita Nasional poin ke-3 dan ke-5 terkait pengembangan industri kreatif dan hilirisasi untuk nilai tambah dalam negeri, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Contoh produk-produk yang dibuat oleh UMKM tersebut yakni dan patung fiberglass seperti tokoh, hewan dan dekorasi. Kemudian, master moulding untuk casting, relief fiberglass untuk dekorasi dinding, miniatur seperti bus, mobil, action figur, hingga tokoh. Selain itu, alat peraga seperti prototype mobil, kincir angin, dan octopus hands.
Sebagai informasi, produk-produk IND. SOULART memiliki rentang harga mulai dari Rp 150.000 untuk miniatur kecil hingga Rp 12.000.000 untuk patung besar. Pelanggan utama mereka meliputi wahana wisata besar seperti Jatim Park, Museum Angkut, Hawai Waterpark, serta berbagai institusi pendidikan.
"Dengan adanya mesin 3D printing dan laser cutting, kami berharap IND. SOULART tidak hanya mampu memenuhi target waktu pesanan, tetapi juga dapat memperluas pasar dengan kualitas produk yang lebih modern dan presisi," pungkas Jufri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang