JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya hidup zaman sekarang mahalnya minta ampun. Jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi pun semakin banyak.
Kalau pendapatan utama pas-pasan, solusinya tidak hanya bisa dengan memangkas pengeluaran. Kamu juga harus mampu meningkatkan pemasukan melalui passive income atau penghasilan tambahan
Penghasilan yang diperoleh dari aktivitas seminim mungkin. Bahkan kalau. perlu sambil rebahan, bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Bagaimana caranya? Berikut ulasannya, mengutip Cermati.com.
Saat ini, banyak orang jadi jutawan, miliarder, bahkan ‘sultan’ dari hasil jualan konten di media sosial. Konten berupa tulisan, foto, video, sampai konten digital seperti NFT yang dilego di marketplace khusus.
Tinggal pilih sesuai kemampuan, keterampilan, atau keahlian kamu. Yang paling mudah, konten mukbang, video kekinian a day in my life, dan lainnya.
Jika konsisten dalam membuat konten, berkualitas, unik, original, pasti banyak yang tertarik melihat, membaca, dan menonton konten yang kamu produksi. Dari situ, jumlah subscriber meningkat, disusul banjir endorse dan iklan yang memberikanmu penghasilan besar.
Punya sejumlah tips dan trik tentang keuangan atau traveling hemat? Kamu bisa jual informasi ini dalam bentuk e-book untuk mendapatkan uang.
Gunakan teknik marketing yang bagus guna menarik minat pembaca. Misalnya dengan free trial selama 14 hari, lalu selanjutnya dikenakan biaya untuk berlangganan.
Besarnya pendapatan yang kamu terima tergantung dari jumlah pengguna yang berlangganan. Semakin banyak, maka semakin besar pendapatanmu.
Banyak dari kamu punya produk-produk favorit yang ingin direkomendasikan kepada orang lain. Bisa berupa produk kecantikan, peralatan memasak, olahraga, pakaian, dan lain sebagainya.
Sebaiknya gunakan link afiliasi untuk produk yang kamu rekomendasikan kepada orang lain. Sematkan link produk tersebut ke sosial media atau blog pribadi.
Persentase penghasilan akan dihitung dari jumlah klik atau banyaknya orang yang berhasil membeli dari link yang kamu sematkan.
Jualan offline dewasa ini sudah ketinggalan zaman. Semua bermigrasi jualan online di situs belanja online atau e-commerce.
Buka toko online di beberapa e-commerce terpercaya, dan jual barang atau jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini, kamu bisa sebagai reseller atau non-reseller.
Kini e-commerce memiliki cakupan pasar yang lebih luas. Jadi, pangsa pasarnya tidak hanya masyarakat di dalam negeri, tapi juga luar negeri.