Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Kerajinan Bambu dari Lulusan SMA di Lebak Tembus Pasar Ekspor Belanda

Kompas.com - 14/05/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

LEBAK, KOMPAS.com - Produk kerajinan bambu hasil perajin di Curugbitung, Lebak, Provinsi Banten menembus pasar ekspor Belanda melalui perusahaan di Jakarta. Produk-produk bambu tersebut dihasilkan oleh mayoritas pemuda lulusan SMA. 

"Kita banyak pesanan ekspor produk kerajinan bambu, " kata seorang perajin di Curugbitung, Fahri (22), Jumat (13/5/2022) seperti dikutip Antara.

Produk kerajinan bambu tersebut memanfaatkan limbah bambu di daerah di Curugbitung. Kini, limbah bambu dapat bernilai dan menghasilkan pendapatan ekonomi.

Para perajin bambu tersebut merupakan para pemuda lulusan SMA yang tergabung dalam gerakan ekonomi kreatif nasional cabang Kabupaten Lebak.

Produk kerajinan bambu itu, di antaranya membuat baki atau tampan untuk tempat buah-buahan, makanan, minuman aqua, tisu, kipas angin, tempat nasi, keranjang parcel, boboko, lampion dan lainnya.

"Semua produk itu bahan bakunya bambu, " kata Fahri.

Menurut dia, produk kerajinan itu ditampung oleh perusahaan eksportir berkisar antara Rp15.000 hingga Rp 150.000 per buah.

Selama ini, produk bambu itu di wilayahnya di Curugbitung menjadikan andalan ekonomi pemuda.

Adapun pembuatan produk kerajinan bambu tersebut menggunakan peralatan tradisional.

"Kami mengembangkan usaha kerajinan ini untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah, " kata Fahri.

Perajin produk bambu lainnya, Jaelani (23) mengaku saat ini permintaan produk kerajinan bambu ke Belanda melonjak. Lonjakan permintaan itu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Produk bambu di Curugbitung sudah berjalan sekitar tiga tahun. Usaha pembuatan produk bambu mendapatkan pembinaan dari pemerintah daerah untuk membentuk kemandirian pemuda agar kreatif dan inovatif.

Jaaelani mengatakan, saat ini lulusan SMA di wilayah Curugbitung sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Dengan demikian, mereka pemuda di sini mendapatkan pembinaan yang tergabung Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Cabang Kabupaten Lebak.

"Kami dengan menggeluti kerajinan bambu bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta/ bulan, " ujar Jaelani.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh mengapresiasi produk ekonomi kreatif pemuda mampu berkarya di berbagai bidang usaha, termasuk kerajinan bambu Curugbitung.

Saat ini, pemerintah daerah mendorong pemuda itu mandiri, tumbuh, bangkit, bangun Lebak produktif.

"Kami terus membina agar pemuda itu kreatif, produktif dan mandiri sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat, " ujar Waseh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau