Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Desainer Pamerkan Karya di Malang Fashion Runway

Kompas.com - 21/08/2022, 09:35 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu berdampak juga terhadap para desainer busana. Kondisi itu sempat membuat sebagian besar para desainer yang merupakan bagian dari pelaku UMKM, kesulitan untuk mencari pasar.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu desainer asal Malang, Jawa Timur yaitu Satria Parama. Dia mengatakan selama pandemi Covid-19 untuk karya busana para desainer susah laku terjual.

Bahkan, dia sempat banting setir dengan memproduksi masker batik demi bisa membiayai penghasilan dari pegawainya.

Baca juga: Sandiaga Uno: Pemasaran Lewat Metaverse akan Jadi Keniscayaan

"Saya sendiri sempat off, di masa pandemi banyak kami melakukan penghematan, lebih memproduksi masker batik, juga menghabiskan stok busana yang ada, tidak lebih dari itu, istilahnya untuk bisa tetap bertahan membiayai pegawai kami," kata Satria saat diwawancarai pada Jumat (19/8/2022).

Dia berharap kondisi saat ini lebih baik. Satria pun memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan Malang Fashion Runway dengan harapan dapat mengembalikan eksistensinya sebagai desainer.

Nantinya pada tanggal 27 - 28 Agustus 2022 di Mal Malang Town Square (Matos), Satria akan menampilkan hasil karya busana pria bertemakan nuansa Jawa. Yakni, busana semacam rompi dengan paduan sarung bermotif batik yang menggambarkan era kerajaan Singosari dan Majapahit.

"Nama koleksinya Raja Salegacy, tentu sebelum membuat, saya observasi ke candi-candi, membaca literatur yang ditulis oleh arkeolog. Motif batiknya, untuk rompinya kami adaptasi dari arca-arca zaman dulu. Jadi ada motif seperti medalion, kawung, itu kami eksplorasi lebih lanjut," katanya.

Pria yang sudah menjadi desainer busana sejak tahun 2017 lalu, berharap kegiatan fashion show dapat kembali bergeliat. Hal itu juga akan berdampak positif menjaga eksistensi para desainer.

Selain itu juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi, dengan orang lain dapat mengapresiasi karya yang ada. Dia mengatakan hasil karya busananya berharga mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah.

"Harapannya teman-teman desainer bisa lebih giat dengan dunia fashion, walaupun sempat dilanda pandemi tidak mengurangi semangat kita untuk eksplorasi kreativitas," katanya.

Direktur Mal Matos, Fifi Trisjanti mengatakan kegiatan Malang Fashion Runway 2022 memiliki tema yaitu 'Fashion Trend 2023'. Total ada 45 desainer dan 34 model pria dan wanita yang ikut berpartisipasi.

Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Dorong Pelaku UMKM Senior Go Digital

"Nanti di hari pertama lebih colorfull, kemudian hari kedua lebih ke etnik yang ditampilkan, jadi ada busana yang menggambarkan budaya daerah-daerah Indonesia," katanya.

Kegiatan Malang Fashion Runway terakhir kali digelar pada tahun 2019 dan selama pandemi Covid-19 sempat vakum. Dia berharap kembalinya kegiatan itu dapat membangkitkan semangat kreativitas para desainer.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau