MALANG, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu berdampak juga terhadap para desainer busana. Kondisi itu sempat membuat sebagian besar para desainer yang merupakan bagian dari pelaku UMKM, kesulitan untuk mencari pasar.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu desainer asal Malang, Jawa Timur yaitu Satria Parama. Dia mengatakan selama pandemi Covid-19 untuk karya busana para desainer susah laku terjual.
Bahkan, dia sempat banting setir dengan memproduksi masker batik demi bisa membiayai penghasilan dari pegawainya.
Baca juga: Sandiaga Uno: Pemasaran Lewat Metaverse akan Jadi Keniscayaan
"Saya sendiri sempat off, di masa pandemi banyak kami melakukan penghematan, lebih memproduksi masker batik, juga menghabiskan stok busana yang ada, tidak lebih dari itu, istilahnya untuk bisa tetap bertahan membiayai pegawai kami," kata Satria saat diwawancarai pada Jumat (19/8/2022).
Dia berharap kondisi saat ini lebih baik. Satria pun memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan Malang Fashion Runway dengan harapan dapat mengembalikan eksistensinya sebagai desainer.
Nantinya pada tanggal 27 - 28 Agustus 2022 di Mal Malang Town Square (Matos), Satria akan menampilkan hasil karya busana pria bertemakan nuansa Jawa. Yakni, busana semacam rompi dengan paduan sarung bermotif batik yang menggambarkan era kerajaan Singosari dan Majapahit.
"Nama koleksinya Raja Salegacy, tentu sebelum membuat, saya observasi ke candi-candi, membaca literatur yang ditulis oleh arkeolog. Motif batiknya, untuk rompinya kami adaptasi dari arca-arca zaman dulu. Jadi ada motif seperti medalion, kawung, itu kami eksplorasi lebih lanjut," katanya.
Pria yang sudah menjadi desainer busana sejak tahun 2017 lalu, berharap kegiatan fashion show dapat kembali bergeliat. Hal itu juga akan berdampak positif menjaga eksistensi para desainer.
Selain itu juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi, dengan orang lain dapat mengapresiasi karya yang ada. Dia mengatakan hasil karya busananya berharga mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah.
"Harapannya teman-teman desainer bisa lebih giat dengan dunia fashion, walaupun sempat dilanda pandemi tidak mengurangi semangat kita untuk eksplorasi kreativitas," katanya.
Direktur Mal Matos, Fifi Trisjanti mengatakan kegiatan Malang Fashion Runway 2022 memiliki tema yaitu 'Fashion Trend 2023'. Total ada 45 desainer dan 34 model pria dan wanita yang ikut berpartisipasi.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Dorong Pelaku UMKM Senior Go Digital
"Nanti di hari pertama lebih colorfull, kemudian hari kedua lebih ke etnik yang ditampilkan, jadi ada busana yang menggambarkan budaya daerah-daerah Indonesia," katanya.
Kegiatan Malang Fashion Runway terakhir kali digelar pada tahun 2019 dan selama pandemi Covid-19 sempat vakum. Dia berharap kembalinya kegiatan itu dapat membangkitkan semangat kreativitas para desainer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.