Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi, Teten Masduki: Ini Kan Bukan Pertama Kali UMKM Hadapi Kenaikan

Kompas.com - 01/09/2022, 16:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki angkat suara terkait potensi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap keberlangsungan pelaku UMKM.

Teten optimistis pelaku UMKM bisa bertahan dan memulihkan usaha jika terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Ini kan bukan pertama kali UMKM menghadapi krisis, menghadapi kenaikan BBM dan sebagainya. Saya optimis, pelaku UMKM kita itu punya daya resiliensi yang luar biasa,” ujar Teten kepada wartawan di sela-sela acara Indonesia Digital Meetup 2022 di Gedung Smesco Indonesia, Kamis (1/9/2022) siang.

Menurut Teten, kenaikan harga BBM bersubsidi bukan hal yang baru di Indonesia. Teten menyebutkan, dampak dari kenaikan BBM yang dialami oleh pelaku UMKM adalah hal yang biasa.

“Nah ini (kenaikan BBM) kan bukan hal baru. Ini proses bisnis yang biasa,” kata Teten.

Teten menyebutkan, pemerintah sedang menyiapkan berbagai antisipasi terhadap inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Ia menyebutkan, inflasi tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia.

“Dan kita masih cukup baik, inflasi kita masih di bawah pertumbuhan ekonomi kita. Tapi kan pemerintah tidak bisa terus mensubsidi karena ada keterbatasan fiskal. Nah ini yang sedang disiapkan pemerintah,” ujar Teten.

Diketahui, pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga BBM.??Presiden Jokowi menerangkan, saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan dengan saksama terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan teknologi tambang 5G di PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022).

"Masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian," lanjutnya menegaskan.

Kenaikan harga BBM sendiri dinilai akan memberikan dampak terhadap beberapa sektor termasuk UMKM.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai UMKM juga tidak luput terdampak oleh kenaikan harga BBM.

Bhima menilai, pemerintah juga perlu memberikan bantuan kepada UMKM, seperti tambahan subsidi bunga KUR, hingga permodalan.

Di sisi lain, dengan kenaikan beban operasioanl, dan potensi penurunan daya beli konsumen, bukan tidak mungkin pelaku UMKM melakukan efisiensi.

“Khawatirnya ada korelasi harga BBM naik, dengan penurunan jumlah pekerja UMKM, karena pelaku usaha UMKM melakukan efisiensi dalam menghadapi inflasi yang lebih tinggi, dan turunnya permintaan,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau