JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak pelaku usaha harus mengalami masa krisis. Banyaknya batasan dan kondisi ekonomi yang menurun membuat banyak UMKM menghadapi masa-masa sulit hingga tak sedikit yang harus tutup.
Namun beberapa waktu lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa UMKM di Indonesia mulai bergeliat dan bisa menjadi penggerak pemulihan ekonomi terbesar seiring berjalan waktu.
Salah satu yang membuat UMKM bisa menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi RI adalah pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk pemasaran.
Baca juga: 73 Persen Anak Muda di Indonesia Ingin jadi Pebisnis, Bukan jadi Pegawai
Survei Sea Insights menunjukkan sebanyak 54 persen responden pelaku UMKM mereka sudah menggunakan media sosial untuk beradaptasi meningkatkan penjualan.
Rinciannya, 51 persen responden meningkatkan belanja lewat e-commerce, 50 persen meningkatkan penggunaan video streaming, 49 persen meningkatkan pelatihan daring, dan 45 persen menjual produknya lebih aktif lewat e-commerce.
Karena itu, ada beberapa kiat yang dapat diterapkan oleh UMKM dalam pemanfaatan media agar bisa meningkatkan penjualan.
Target utama interaksi adalah konsumen tetap dan utamanya calon konsumen. Gunakan berbagai fitur pada media sosial yang dipilih untuk menjaga interaksi tersebut.
Perlu disadari, pengikut atau audience bukan hanya sebagai konsumen dari konten Anda. Mereka adalah calon pembeli. Jadi, gunakan langkah-langkah dan visualisasi menarik untuk menarik mereka.
Baca juga: 5 Tips Memulai UMKM bagi Pemula
Memposting konten pemasaran dan promosi tidak dapat dilakukan sembarang. Sebagai pelaku UMKM Anda perlu mengetahui model konten dan di waktu apa saja yang tepat untuk melakukan pemasaran agar tidak mengganggu calon konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.