Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Potensi Kopi Arabika di Bajawa, Tembus Ekspor ke Amerika Serikat

Kompas.com, 29 September 2022, 15:00 WIB
Seraphinus Sandi Hayon Jehadu,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BAJAWA, KOMPAS.com - Bagi para pencinta kopi, Bajawa salah satu tempat yang bisa dikunjungi saat liburan. Bajawa adalah ibukota Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kota kecil ini dikelilingi perbukitan. Tak heran, udara yang sejuk dan dingin menjadi pengalaman pertama saat berada di sini.

Bajawa juga dikenal dengan kopi, bahkan sudah dibudidaya sejak dahulu kala. Hampir setiap warung maupun kedai pasti selalu menyajikan kopi.

Salah satu tempat jualan kopi yang kian digandrungi adalah Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kopi Arabika Murni Flores. UPH ini dikembangkan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa.

Fa berarti sejuk dan Masa berarti semua. Fa Masa melambangkan kesejukan. UPH KSU Fa Masa berada di Desa Beiwali, Kecamatan Bajawa, Kabuaten Ngada. UPH KSU Fa Masa bisa ditempuh ekitar 15 menit perjalanan dari Kota Bajawa.

Letak Desa Beiwali sangat strategis karena berada di antara pegunungan Gae Flores dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut.

Ketua KSU Fa Masa, Fabianus Deru mengatakan, kopi arabika hasil olahan UPH Fa Masa terus mengalami peningkatan setiap tahun. Bahkan sudah diekspor hingga ke luar negeri.

"Kalau luar negeri itu sampai Amerika. Dalam negeri seperti, Jakarta dan Surabaya. Lumayan banyak, kadang kami kirim 1.000 bungkus," ujar Fabianus saat ditemui Kompas.com, di KSU Famasa, Senin (26/9/2022) sore.

Fabianus menyebut, harga kopi arabika Fa Masa dijual sesuai ukuran. Untuk ukuran 100 gram dibanderol harga Rp 20.000, sementara untuk 1 kilogram harganya Rp 180.000.

"Itu kisaran harganya. Harga ini tentu sesuai dengan prosesnya yang panjang mulai dari panen sampai pengemasan. Apalagi para petani kopi masih mengelolanya secara tradisional," kata Fabianus.

Foto: Foto: Produk kopi yang diproduksi Unit Pengolahan Hasil (UPH) kopi arabika murni Flores Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa di Bajawa, NTT.Serafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com. Foto: Foto: Produk kopi yang diproduksi Unit Pengolahan Hasil (UPH) kopi arabika murni Flores Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa di Bajawa, NTT.

Fabianus menuturkan, awalnya KSU Fa Masa hanya sebuah kelompok tani penghijauan dan rehabilitasi lahan di bidang kopi arabika. Kelompok ini dibentuk pada 2002 silam dengan anggota 33 kepala keluarga (KK).

Dalm perkembangannya KSU ini mengalami hambatan lantaran harga jual yang terlalu rendah. Namun, dua tahun kemudian mereka mendapat pendampingan dari pemerintah melalui dinas Perkebunan dan Pusat Penilitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Alhasil, KSU Fa Masa mengalami peningkatan baik dari sisi produksi, maupun anggota.

"Sekarang sudah lebih dari 200 KK yang sudah bergabung dengan KSU Fa Masa. Harapannya ini terus bertambah ," ujarnya.

Fabianus berharap, pemerintah mendorong dan mendukung usaha para petani kopi, agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau