Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis UMKM Sering Dipandang Belum Pantas untuk Ekspor, Padahal...

Kompas.com - 07/10/2022, 09:00 WIB
Putri Sophia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu pendongkrak perekonomian, sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dinilai sangat berpotensi untuk ekspansi penjualan melalui ekspor.

Hal ini disampaikan Direktur Koperasi Santo Alvin Pratama, Hermanto dalam program Bronis UMKM bertajuk “Bagaimana UMKM Bisa Menembus Pasar Ekspor?” melalui siaran langsung Kompas.com pada Kamis, (6/10/2022).

“Bisnis UMKM sering dipandang sebagai usaha kecil dan belum pantas untuk ekspor. Padahal UKM punya peranan besar dalam perekonomian Indonesia untuk melakukan kegiatan ekspor,” jelas Hermanto.

Hermanto menjelaskan, UMKM hanya perlu memiliki legalitas usaha, dokumen ekspor dan dokumen tambahan dari dinas terkait agar UMKM bisa melakukan kegiatan ekspor. Proses legalitas ini pun dipermudah dengan sistem Online Single Submission (OSS). Sistem OSS inilah yang memudahkan integrasi berbagai perizinan usaha.

“Siapkan dokumen legalitas, dokumen ekspor, dokumen tambahan yang biasanya ada kaitan dengan dinas dan kebutuhan persyaratan negara. Manfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi ekspor,” ungkap pria yang bergelut di bidang perikanan tersebut.

Sebagai pengusaha ikan yang berhasil ekspor ke mancanegara, Hermanto menegaskan bahwa kegiatan ekspor tak serumit yang dibayangkan.

Menurutnya, dengan kuantitas kecil pun UMKM sudah bisa mengekspansi produknya ke luar negeri.

Mindset ekspor umumnya harus dengan jumlah yang banyak. Anggapan ini sebenarnya salah, meskipun kita ekspor 50 kilogram saja asal barang kita jual ke luar negeri itu sudah bisa dikatakan kegiatan ekspor,” jelas Hermanto.

Dukungan Pemerintah

Pria asal Ternate tersebut menyoroti prosedur pajak ekspor yang lebih mudah bagi UMKM dibandingkan dengan usaha yang berskala besar.

Selain itu, ia pun merasakan kemudahan dari pemerintah yang membebaskan pajak bagi usaha di bidang perikanan.

“Bisa datangi kantor pajak untuk konsultasi seperti apa pajaknya, pemerintah saat ini sangat mendukung. Peluang UMKM ini jauh lebih besar karena dari segi operasional dan biaya UMKM itu lebih kecil,” ungkap Hermanto.

Hermanto mendorong para pengusaha UMKM agar tidak segan mengekspansi produknya ke mancanegara melalui ekspor.

Menurutnya, potensi yang dimiliki oleh UMKM dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan peningkatan devisa negara.

“Semoga semakin banyak pelaku UMKM yang mengenalkan produk di mancanegara dan semakin banyak pula devisa untuk negara kita. Ekspor itu tidak sulit seperti apa yang dibayangkan teman-teman,” tutur Hermanto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau