Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan UMKM Nagekeo Pasca-Pandemi Covid19, Ini Upayanya...

Kompas.com - 14/10/2022, 19:00 WIB
Markus Makur,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Nagekeo, Ita Don Bosco Do menjelaskan, kerajinan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur sudah mengikuti berbagai pameran tingkat nasional.

Selain itu promosi di berbagai platform digital seperti Instagram, Youtube dan Facebook sudah dilakukan oleh pelaku-pelaku UMKM Nagakeo.

Adapun pameran yang diikuti oleh pelaku-pelaku UMKM Nagakeo baru-baru ini seperti pameran Jakarta Fashion Week di Jakarta dan Wastra Nusantara di Bali.

"Pelaku-pelaku sudah beraktivitas kembali dan ada tanda-tanda kebangkitan dengan mengikuti pameran di tingkat nasional dan regional. Bahkan, event-event lokal melibatkan UMKM lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Memang diakui bahwa kerajinan UMKM Nagekeo belum diekspor. Tapi, ada harapan di masa dengan kemudahan promosi melalui media digital saat ini," jelasnya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Whatsapp, Jumat, (14/10/2022).

 Wisatawan asing belajar menenun kain tenun Nagekeo. Salah satu UMKM Nagekeo adalah usaha kain tenun.Dok. KETUA HPI NAGEKEO/JOHN NEKUAJA Wisatawan asing belajar menenun kain tenun Nagekeo. Salah satu UMKM Nagekeo adalah usaha kain tenun.

Ita menjelaskan, UMKM di Kabupaten Nagekeo yakni, tenunan khas Nagekeo, kerajinan daun lontar, tempurung kelapa, makanan lokal, olahan kopi, teh kelor, jahe merah instan, keripik, dan rempah-rempah pala dan merica.

Tenun khas Nagekeo yaitu tenun songket seperti dhowik dan ragi mbay. Tenun ikat seperti hoba nage. kerajinan anyaman lontar, bambu, dengan pandan, tempurung kelapa.

Produk lainnya, kopi leder, kopi ebulobo, teh wona, minyak vco kaputra, minyak kemiri tarika, jahe, Lea bahasa Lokal, temulawak, beras mbay, sedangkan aksesorisnya, kalung, anting, gelang, tas.

"Berbagai kegiatan pameran tingkal lokal seperti parade periuk tanah (lewing tana), parade nyiru dan lain sebagainya sudah dilakukan beberapa tahun lalu dengan mengusung tema "The Heart of Flores (Nagekeo jantung Flores)," jelas Ita.

Salah satu UMKM Nagekeo adalah usaha kain tenun. KOMPAS.com/MARKUS MARKUR Salah satu UMKM Nagekeo adalah usaha kain tenun.

Ita menjelaskan, membangkitkan UMKM di Kabupaten Nagekeo pasca-pandemi Covid-19 membutuhkan kerja sama dan keterlibatan pelaku bisnis lokal.

"Dekranasda Kabupaten Nagekeo terus mempromosikan dengan mengikuti event dan pameran di Pulau Flores, NTT," tambah Ita.

Sebagaimana diketahui bahwa Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS), adalah organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan mengembangkan usaha tersebut, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian merupakan kelompok UMKM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com