Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Makan Merah Berpotensi Jadi Bisnis Baru Koperasi & UKM Lokal

Kompas.com - 08/12/2022, 17:10 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak makan merah, produk temuan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan yang memiliki potensi bisnis besar untuk dikembangkan masyarakat.

Anggota Tim Peneliti Minyak Makan Merah, Ilmi Fadhilah menjelaskan bahwa minyak makan merah memiliki fungsi yang serupa dengan minyak goreng biasa dengan karakteristik yang berbeda.

"Yang membedakannya minyak makan merah berwarna merah dan minyak goreng berwarna kuning jernih. Merah itu berasal dari nutrisi yang terkandung di dalam minyak ini yang tidak didapatkan pada minyak goreng biasa," tutur Ilmi saat ditemui di acara Nusantara Festival Koperasi dan UKM 2022, Exhibition Hall Smesco, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Ini Cara Memanfaatkan "Business Messaging" bagi Pelaku Usaha

Berawal dari riset dan penelitian sejak 2018, pada akhirnya produk temuan ini tertangkap keberadaannya oleh Kementerian Koperasi dan UKM saat momentum minyak langka.

"Jadi risetnya itu sudah dari 2018, cuma tertangkapnya baru pada saat momen minyak goreng langka. Akhirnya pihak Kemenkop dan Presiden datang, melihat produk ini, lalu proses produksinya pun mulai dipercepat," jelas Ilmi.

Pada proses pengolahan bahan baku kelapa sawit yang ada, Ilmi mengungkapkan bahwa produksi minyak makan merah sama sekali tidak menggunakan teknik yang menghilangkan kandungan nutrisi bahan baku.

"Jadi minyak makan merah ini lebih dari sekedar minyak goreng biasa. Minyak ini punya khasiatnya tersendiri juga," tegas Ilmi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, minyak makan merah kaya dengan vitamin A yang baik untuk mata, vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan, hingga vitamin C. Sehingga, minyak jenis ini sangat baik untuk menjaga kesehatan bahkan untuk mencegah penyakit tertentu, seperti kanker dan diabetes.

Saat ini, PPKS sebagai penyedia teknologi dan badan peneliti sedang berupaya untuk bekerja sama dan menurunkan potensi bisnis minyak makan merah kepada koperasi atau usaha kecil dan menengah (UKM) dalam negeri.

Baca juga: Luna Guitarworks, Gitar dari Sidoarjo yang Jadi Langganan Musisi Lokal dan Asing

"Sekarang sudah ada tiga koperasi yang terletak di Sumatera Utara. Tapi, tidak menutup kemungkinan nanti akan tersebar di seluruh Indonesia," ujar Ilmi.

Selain produk minyak makan merah, Ilmi juga menyebutkan beberapa produk uji coba lain yang mereka hasilkan dan berpotensi menjadi side product, seperti flaky soap (bahan sabun) dan produk red palm mid fraction (bahan baku margarin).

Ilmi mengakui, produk minyak makan merah beserta beberapa side product ini masih dalam proses menuju launching serta sosialisasi. Pemasarannya akan resmi dimulai sekitar Januari 2023 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau