JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diprediksi akan masuk ke dalam jajaran raksasa ekonomi dunia. Namun untuk bisa mencapai posisi tersebut, ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yakni perbaikan mutu pendidikan dan jumlah wirausahawan.
Komisaris Utama PT IndoSterling Technomedia Tbk Sean William Henley, mengatakan Indonesia akan tumbuh menjadi powerhouse dalam peta ekonomi global dalam beberapa dekade mendatang.
“Tahun 2050 akan menjadi momentum ketika Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 dunia,” katanya dalam siaran pers, Selasa (20/12/2022).
Dia menuturkan, optimisme mengenai perekonomian Indonesia tersebut muncul dalam riset terbaru Global Economics Paper yang dirilis Goldman Sachs baru-baru ini. Proyeksi ini memperkuat riset beberapa institusi global lainnya.
Baca juga: Enggak Melulu Soal Omzet, Ini Tips dari Nevertoolavish untuk Pelaku UMKM
Misalnya, PricewaterhouseCoopers (PwC) dan The Economist Intelligence Unit (EIU) yang juga memproyeksi Indonesia akan menjadi pemain kunci dalam perekonomian global dan menduduki peringkat 4 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2050.
Menurut Sean William Henley, cerahnya potensi ekonomi Indonesia tak boleh membuat kita lengah. Sebab, proyeksi ekonomi disusun atas berbagai asumsi yang melibatkan begitu banyak komponen yang terkait dengan daya saing suatu negara.
Salah satunya adalah transformasi di bidang infrastruktur yang sudah mendapat perhatian serius oleh pemerintah saat ini.
“Namun, ini harus dibarengi dengan transformasi di berbagai bidang lain, agar titik-titik lemah dalam struktur daya saing Indonesia bisa terus diperkuat. Salah satu yang harus serius diperhatikan adalah transformasi sektor pendidikan,” sebutnya.
Namun, meningkatkan kualitas pendidikan bukan perkara mudah. Mismatch antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja sudah menjadi isu krusial dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Perbankan Lebih Peduli pada UMKM
Selain itu, gap antara kualitas institusi pendidikan di Jawa dan luar Jawa juga masih menjadi tantangan.
Direktur Utama PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) Billy Andrian menambahkan, berbagai tantangan dalam sektor pendidikan itu tak bisa diselesaikan secara business as usual.
Harus ada terobosan dan inovasi agar gelombang transformasi pendidikan bisa melaju lebih cepat dan menjangkau lebih luas. “Pengembangan education technology (edutech) bisa menjadi game changer dalam proses transformasi pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.