Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Isu Bullying, Li Scarf Pamerkan Karya Disabilitas di Acara Fashion di Melbourne

Kompas.com - 13/03/2023, 16:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Indonesia Modest Fashion Week Melbourne, sebuah acara fashion yang mengusung tema Modest, digelar dari tanggal 1 hingga 5 Maret 2023 di Melbourne, Australia.

Salah satu brand fesyen dari Purworejo, Li Scarf turut meramaikan ajang bergengsi internasional tersebut. Dalam memproduksi fesyen, Li Scarf berkolaborasi dengan Rumah Inklusi Kebumen.

Rumah Inklusif merupakan komunitas difabel yang berloksi di Kebumen, Jawa Tengah. Rumah Inklusi ini memberdayakan teman difabel untuk memproduksi fesyen yang kemudian diolah oleh Li Scarf dan dijadikan busana dengan level internasional.

Li Scarf adalah UMKM asal Purworejo yang diklaim tak dibiayai oleh pemerintah. Namun, Li Scard sudah beberapa kali mempu mengangkat merek lokal Purworejo ke taraf internasional. Koleksi-koleksinya sering tampil dalam acara fashion show setaraf nasional maupun internasional.

"Seperti kemarin kita ikut Indonesia Modest Fashion Week Melbourne, ajang Modest Fashion yang digelar dari tanggal 1 - 5 Maret 2023 di Melbourne Austalia, Li Scarf turut menjadi bagian brand yang ikut dalam gelaran tersebut," kata Irun Maulana saat ditemui di gerai miliknya di Kompleks Pondok pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo.

Irun menyebut, gaya busana Modest, yang terkenal dengan pakaian tertutup, sedang menjadi tren di dunia fashion. Li Scarf sendiri sudah sejak lama memproduksi fesyen yang makin banyak diminati masyarakat ini.

Dalan acara Indonesia Modest Fashion Week Melbourne, Li Scarf Oleh Irun Maulana mempresentasikaan delapan koleksi fashionnya di ibu kota fashionnya Australia. Dalam desain besutan terbarunya ini, Irun menampilkan sejumlah pesan moral kepada masyarakat.

"Kami ingin memberikan pesan, bahwa disabilitas bisa muncul pada orang dari sejak lahir ataupun dapat berlaku juga kepada siapapun setelah menjalani kehidupan. Meski begitu, mereka tetap bisa berkarya," kata Irun.

Li Scarf dalam karya fashionnya yang diikut sertakan dalam ajang Indonesia Modest Fashion Week Melbourne mengusung tema campaign terkait kasus bullying.

"Kami memandang perilaku bullying merupakan tindak kekerasaan fisik dan mental yang akan memberikan pengaruh buruk bagi korban dan bahkan bisa berujung kematian," kata Irun.

Li Scarf bukan hanya merek yang memperkenalkan pesan-pesan positif dalam karya fashionnya, melainkan juga menunjukan kemampuan UMKM Indonesia di kancah internasional.

Selain itu, kehadiran Li Scarf Oleh Irun Maulana di Indonesia Modest Fashion Week Melbourne juga membuka peluang untuk kerja sama antara merek lokal Indonesia dengan merek internasional. Hal ini untuk membawa manfaat besar bagi perkembangan dunia fashion di Indonesia.

Diketahui pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2024, Indonesia akan menjadi pusat mode busana muslim dunia. Industri fashion pun membuktikan geliatnya menjadi komoditi yang cukup besar.

Kemenparekraf mencatatannya industri fashion memberikan kontribusi mencapai 20 persen dari keseluruh industri kreatif Indonesia. Hal inilah yang memberikan alasan diselenggarakannya ajang Indonesia Modest Fashion Week Melbourne.

"Pemilihan Melbourne sendiri, atas dasar kota ini merupakan kapitalnya industri fashion di Australia. Terdapat beberapa ritel atau departemen store, termasuk beberapa event fashion tahunan yang digelar di Melbourne," kata Irun Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau