Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Membangun Bisnis Model Canvas

Kompas.com - 22/04/2023, 13:12 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Saat ini ada banyak sekali metode atau model untuk mengembangkan bisnis secara terstruktur dan mudah dipahami. Salah satunya adalah model bisnis canvas yang banyak digunakan oleh para pengusaha atau pebisnis dalam mengambangkan usaha yang mereka kelola.

Model bisnis canvas merupakan suatu alat manajemen strategis untuk membantu para pengusaha dalam merancang dan mengembangkan model bisnis mereka. Model bisnis canvas ini pertama kali diciptakan oleh Alexander Osterwalder seorang entrepreneur asal Swiss tahun 2005.

Alat ini menyajikan model bisnis dalam bentuk canvas atau kanvas sehingga mudah dipahami dan disusun.

Canvas ini terdiri atas 9 elemen utama yang perlu dipertimbangkan oleh pengusaha dalam merancang model bisnisnya. Diantaranya yaitu elemen Segmen Pelanggan, Proposisi Nilai, Saluran Distribusi, Hubungan Pelanggan, Sumber Pendapatan, Sumber Daya Kunci, Aktivitas Kunci, Kemitraan Kunci dan Struktur Biaya.

Dengan menggunakan model bisnis ini, pengusaha dapat dengan mudah merancang dan mengembangkan model bisnis mereka. Alat ini sangat berguna bagi pengusaha yang ingin menguji ide bisnis mereka dan merencanakan strategi bisnis agar lebih efektif, efisien, dan menguntungkan.

Dilansir dari Cermati.com, berikut tahapan yang harus Anda lewati ketika ingin menerapkan model bisnis canvas ini.

1. Persiapan

Cobalah lakukan riset mengenai pesaing atau competitor yang telah ada lebih dahulu di pasaran, lalu petakan model bisnis yang mereka miliki dengan jelas. Dengan modal ini, Anda akan mendapatkan beberapa hal yang dibutuhkan.

Mulai dari produk atau jasa apa yang dibutuhkan pelanggan, kelebihan yang diharapkan, dan hal-hal sejenisnya. Berbekal dari informasi-informasi tersebut kemudian susunlah peta bisnis milik Anda sendiri sedetail dan sejelas mungkin, serta mudah dipahami.

2. Menghubungkan Setiap Komponen

Tahap kedua, cobalah hubungkan setiap elemen yang relevan dalam model bisnis tersebut. Jika elemennya beragam (1 elemen punya banyak variasi), cobalah gunakan warna-warna tertentu untuk mengidentifikasi setiap varian elemen dengan jelas.

Baca juga: 10 Tips Sukses Menjalankan Bisnis Hijab Online

3. Fokus ke Kondisi Terkini

Tahap ketiga adalah lebih fokus ke kondisi saat ini, jangan mencampurkan ide bisnis untuk kondisi di masa depan. Jadi, nanti pemetaan elemennya lebih fokus ke kondisi saat ini dan di departemen tertentu.

Jika bisnisnya merupakan bisnis skala besar, maka mungkin akan ada beragam proposisi nilai dan model bisnisnya. Mintalah setiap departemen untuk mulai memetakan lini bisnis yang mereka kelola, lalu bandingkan dan crosscheck.

4. Evaluasi

Tahap terakhir dalam membuat model bisnis canvas adalah melakukan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk menilai ulang apakah diperlukan perbaikan atau tidak. Hal ini juga dilakukan untuk menemukan celah atau ketidaksesuaian pemetaan dengan sistem operasional yang berjalan secara nyata.

Anda perlu memastikan bahwa model bisnis yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan perusahaan secara umum atau khusus.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau