Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Peternak, Startup Lokal Ini Tawarkan Bantuan Modal Hingga Rp 2 Miliar

Kompas.com - 14/05/2023, 14:00 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Keberlangsungan bisnis unggas yang dilakoni para peternak mandiri belakangan ini banyak diterpa persoalan hingga memaksa mereka harus bertahan.

Klimaksnya, anjloknya harga jual ayam yang terjadi beberapa waktu lalu membuat banyak peternak mandiri mengalami kerugian.

Namun saat ini, peternak ayam mandiri bisa sedikit bernapas lega. Mereka bisa mendapatkan dukungan pendanaan hingga Rp2 miliar lewat program PETRUK (Partner Eksklusif Ternak Ayam Produktif).

Baca juga: Kemenkop UKM dan Kementan Gulirkan Program Bantu Peternak

Program PETRUK ini diluncurkan oleh Chickin Indonesia, sebuah startup lokal agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam di Indonesia.

CEO Chickin Indonesia, Tubagus Syailendra mengungkapkan, lewat program tersebut pihaknya menawarkan bantuan kepada peternak secara menyeluruh, mulai dari modal bahan baku hingga dukungan teknologi dengan plafon pendanaan hingga Rp 2 milyar.

"Kami telah membantu ribuan peternak dengan solusi budidaya ayam yang lebih efisien melalui teknologi, mulai dari aplikasi manajemen kandang Chickin Apps hingga alat pengendalian iklim berbasis IoT (CI-Touch) yang dapat mengatur suhu dan kelembaban secara akurat dan terautomatisasi," ungkap Tubagus, Jumat (12/5/2023).

Program PETRUK ini diluncurkan oleh Chickin Indonesia, sebuah startup lokal agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam di Indonesia.
UMKM - Chickin Indonesia Program PETRUK ini diluncurkan oleh Chickin Indonesia, sebuah startup lokal agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam di Indonesia.

Tubagus menambahkan, program ini terbuka bagi peternak di semua komoditas ayam, mulai dari broiler, layer, pejantan dan sebagainya. Baik yang sudah tergabung ke dalam sistem kemitraan ataupun mandiri.

Lewat program itu pula, sambung Tubagus, pihaknya memfasilitasi akses peternak ke institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan bantuan finansial yang akan disalurkan dalam bentuk sarana produksi ternak.

"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi terintegrasi bagi industri peternakan ayam di Indonesia," kata Tubagus.

"Program PETRUK merupakan manifestasi yang diharapkan dapat membantu lebih banyak peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka," tambah Tubagus.

Baca juga: Sasar Peternak, Lima Mahasiswa UB Kembangkan Alat Sterilisasi Telur

President Chickin Indonesia, Ashab Alkahfi menyebut, hingga kini jumlah disbursement yang telah tersalurkan ke peternak mencapai Rp 260 miliar dengan tingkat keberhasilan pembayaran program TKB100.

Ashab menuturkan, selain akses finansial, Chickin juga memberikan dukungan teknologi berupa pemasangan alat IoT yang dapat membantu para peternak untuk mengoptimalkan budidaya ayam.

Ia pun berharap, program PETRUK dapat membantu lebih banyak peternak untuk tumbuh bersama dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

"Hingga saat ini lebih dari 8.200 peternak telah bergabung melalui Chickin Apps dengan potensi populasi sebanyak 25 juta ayam yang tersebar di seluruh Indonesia," ucap Ashab.

"Informasi lengkap dan pendaftaran program PETRUK dapat diakses melalui laman https://landing.chickin.id/petruk," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau