MALANG, KOMPAS.com - Lima mahasiswa asal Universitas Brawijaya mengembangkan alat sterilisasi untuk memperpanjang masa kualitas telur ayam. Alat itu bernama Modern Plasma Utility System atau disingkat MPUS.
Cara kerja alat tersebut dengan memanfaatkan gas terionisasi yang dihasilkan oleh alat MPUS, kemudian dialirkan ke tempat penyimpanan telur. Telur yang disimpan selama 21 hari dapat terjaga kualitasnya dengan baik.
Safe Innovation dari alat MPUS, Eka Tiyas Anggraini mengatakan sejauh ini untuk pemasaran produk tersebut pihaknya masih mencari supplier. Sasaran dari target pasar untuk alat MPUS merupakan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebagai distributor penyimpanan telur.
Baca juga: Nur Agis Aulia Sukses Kembangkan Jawara Farm setelah Resign dari BUMN
"Untuk harganya sekarang masih tahap riset, kami menjualnya Rp 6 juta, tapi terus kami kembangkan supaya lebih murah lagi, cari suplier yang bisa ngasih harga murah," kata Eka saat diwawancarai di sela-sela kegiatan Brawijaya Start Up Business Matching & Mini Expo 2022 di UB Coffee pada Kamis (16/6/2022).
Alat tersebut diklaim dapat menjaga kualitas telur jika dibandingkan dengan menyimpan di kulkas. Selama 21 hari, telur yang disimpan tidak akan mengalami kecacatan.
"Tidak ada bintik cangkang, tidak juga mengalami pecah telur kuning, jadi kuningnya tidak pudar masih fresh. Alat itu berfungsi untuk mensterilisasi bakteri salmonela yang biasanya merusak telur," katanya.
Alat MPUS mulai dirintis sejak tahun 2017 silam dengan nama awal Modern Sterilization atau Monster.
Kini alat tersebut dikembangkan oleh lima Mahasiswa Pascasarjana dari Fakultas Teknik Pertanian.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Perlu Coba Bisnis Fashion
Selain dirinya, juga ada Andri Pratama Arianto ST sebagai CEO, kemudian Hariyati STP sebagai CCO. Ada juga Vincentia Veni Vera ST sebagai Finance dan M Abdul Jabar sebagai Marketing.
"Pengembangan selanjutnya kita ingin membuat alat yang bisa menambah masa bobot telur, dan juga dari alat MPUS sekarang bisa dikembangkan untuk membantu peternak ayam untuk breeding," katanya.
Alat tersebut saat ini telah dikelola oleh PT Agromonster Reswara Techno yang masih dibawah naungan dari para mahasiswa tersebut. Sedangkan untuk HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan merk dagang masih dalam proses pengurusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.