Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Kompas.com - 21/11/2024, 23:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi  Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari atas keberhasilannya dalam mengembangkan bisnis koperasi dalam ekosistem holding.

Dengan total aset mencapai Rp191,60 miliar, KSUKB Bank Nagari dinilai layak menjadi role model bagi koperasi-koperasi besar khususnya koperasi simpan pinjam (KSP) di Indonesia untuk melakukan spin off (pemekaran usaha) dengan mengadopsi pola pengembangan yang serupa, yaitu holding company.

"Di Sumatera Barat ini KSUKB Bank Nagari bisa menjadi role model bahwa koperasi bisa menjadi sangat besar dan bisa membentuk holding. Pada prinsipnya koperasi itu gotong royong dan saling menguatkan sehingga bisa tercipta sebuah ekosistem yang kuat," ujar Ferry saat kunjungan kerja ke KSUKB Bank Nagari di Sumatera Barat, Kamis (21/11/2024) seperti termuat dalam siaran pers.

Baca juga: Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Ferry menambahkan, keberhasilan koperasi seperti KSUKB Bank Nagari membuktikan bahwa koperasi dapat berperan terhadap perekonomian domestik, seperti halnya koperasi Fonterra di Selandia Baru atau Koperasi Mondragon di Spanyol.

Namun dengan catatan, koperasi harus masuk ke rantai pasok industri dan sektor-sektor produksi seperti yang dilakukan oleh KSUKB Bank Nagari tersebut.

"Kalau kita lihat pengalaman koperasi di seluruh dunia koperasi itu bisa menjadi konglomerasi karena mereka masuk dalam ekosistem industri. Harusnya koperasi di Indonesia bisa seperti itu," pungkasnya.

Baca juga: Kisruh Koperasi Susu di Boyolali dan Pasuruan, Ini Langkah Menteri Koperasi

Lebih lanjut dalam acara yang sama, Ferry juga mendorong koperasi untuk ikut terlibat memanfaatkan momentum program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai tahun depan.

"Pak Prabowo (Presiden RI) punya program MBG yang tujuannya antara lain untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Ini kesempatan kita untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh koperasi agar bisa menjadi penyedia bahan baku hingga menjadi bagian dari dapur bersama," kata Ferry.

Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Chandra, mengucapkan terima kasih atas pendampingan dari Kementerian Koperasi yang telah membantu koperasi mencapai performa optimal.

Baca juga: Pembiayaan Koperasi dari LPDB-KUMKM Diklaim Berimbas Positif Untuk UMKM

“Kita bangga karena koperasi ini sudah punya mini market sendiri dan beberapa unit bisnis lain di luar simpan pinjam mulai dari bisnis rental kendaraan, pengadaan alat tulis kantor, dan lainnya," jelas Gusti.

Ketua KSUKB Bank Nagari, Sumardi, juga bertekad untuk terus mengembangkan bisnis koperasi semakin berkembang, termasuk membuka cabang bisnis ritel minimarket hingga tingkat kecamatan.

"Di dalam RAT di tahun 2020, sisa hasil usaha (SHU) yang dapat kami berikan ke anggota mencapai Rp 5,56 miliar. Kami optimis di akhir tahun 2024 ini SHU yang bisa kita bagikan di dalam RAT bisa mencapai Rp 10,2 miliar," katanya.

Baca juga: Profil Ferry Juliantono, Politisi Gerindra yang Ditunjuk jadi Wamen Koperasi

Kementerian Koperasi juga berkomitmen mendukung koperasi untuk meningkatkan kapasitas melalui pendampingan dan pembiayaan, termasuk melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB-KUMKM).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menanggapi capaian kinerja yang positif ini dan turut menyampaikan apresiasinya kepada KSUKB Bank Nagari.

Supomo menegaskan, KSUKB Bank Nagari adalah mitra yang patuh terhadap regulasi dan memiliki prospek bisnis menjanjikan, sehingga layak mendapatkan dukungan pembiayaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Hingga Agustus 2024, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

"Ini sebagai prototipe untuk program holding (koperasi). Kami dari LPDB dan bersama Kementerian Koperasi siap untuk terus membantu demi pertumbuhan koperasi," kata Supomo.

Sebagai tambahan, dalam kunjungan kerjanya ke Padang, Ferry dan Supomo juga mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Malwa Tamwil (BMT) Jati Baru untuk memantau perkembangan bisnis setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau