Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Kompas.com - 20/11/2024, 15:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi memaparkan langkah-langkah utama untuk revitalisasi koperasi di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme pengelolaan koperasi.

Budi Arie mengatakan, rebranding koperasi menjadi salah satu fokusnya untuk mengubah citra koperasi dan menarik lebih banyak anggota aktif.

Revitalisasi koperasi akan dilakukan melalui tiga langkah utama yaitu digitalisasi, rebranding, dan peningkatan tata kelola serta sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Kisruh Koperasi Susu di Boyolali dan Pasuruan, Ini Langkah Menteri Koperasi

"Digitalisasi koperasi menjadi penting untuk membawa koperasi ke era modern dan meningkatkan efisiensi operasional," ujar Budi Arie dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, (19/11/2024).

Budi menekankan, rebranding koperasi dirancang untuk menghilangkan stigma bahwa koperasi hanya untuk usaha kecil, menurutnya koperasi harus bisa menjadi wadah usaha bersama.

Ia mencontohkan koperasi di Amerika Serikat yang memiliki 150 juta anggota koperasi meskipun negara tersebut berorientasi kapitalis.

“Kita berharap di Indonesia, jumlah koperasi yang ada bisa lebih banyak lagi, dan tentunya lebih besar. Koperasi harus bisa menjadi wadah usaha bersama yang besar dan profesional,” kata Budi Arie.

Baca juga: Pembiayaan Koperasi dari LPDB-KUMKM Diklaim Berimbas Positif Untuk UMKM

Budi juga menyoroti rendahnya partisipasi anggota sebagai tantangan utama yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia. Dari 131.000 koperasi di Indonesia, hanya sekitar 47.000 yang menyelenggarakan rapat anggota tahunan (RAT).

Meskipun demikian, saat ini terdapat 29 juta anggota koperasi, dengan target peningkatan menjadi 60 juta anggota dalam waktu dekat.

"Yang terpenting bukan hanya jumlah koperasi, tapi jumlah masyarakat yang aktif berkoperasi. Saat ini ada sekitar 29 juta anggota koperasi, dan kita targetkan dalam waktu dekat bisa meningkat menjadi 60 juta anggota,” pungkas Budi Arie.

Baca juga: Menteri Koperasi Budi Arie Ungkap Tiga Target Utama Dalam 100 Hari Kerja

Budi juga menekankan pentingnya pengelolaan koperasi yang profesional untuk meningkatkan kewirausahaan di kalangan anggota. Ia menambahkan, koperasi harus mampu mengelola sumber daya manusia, anggota-anggotanya, dan juga meningkatkan kewirausahaan atau entrepreneurship.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya revitalisasi, Budi Arie mendorong pendidikan koperasi untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.

Baca juga: Hingga Agustus 2024, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

“Koperasi adalah ekonomi konstitusi yang diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945. Kementerian Koperasi ingin mengembalikan koperasi sebagai jati diri bangsa Indonesia,” tambah Budi Arie.

Ia berharap koperasi dapat kembali menjadi bagian dari kultur ekonomi berbasis gotong-royong, kesetiakawanan, dan kejujuran. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan koperasi yang lebih inklusif, modern, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau