Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Kompas.com - 20/11/2024, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren bisnis laundry di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi akan terus bertumbuh pesat. Bisnis laundry dengan konsep self service dan jenis laundry barang yang spesifik akan menjamur.

Chief Executive Officer (CEO) dan pendiri start up dengan fokus ekosistem bisnis laundry, Apique Group, Apik Primadya mengatakan ada perubahan kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan jasa laundry.

Baca juga: Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Hal itu disampaikan Apik saat ditemui Kompas.com seusai jumpa pers Laundry Innovation Summit (LIS) 2024 di Jakarta pada Rabu (20/11/2024).

"Ini sudah mulai shifting yang biasanya orang minta dilayanin akhirnya mencuci sendiri. Namanya self service laundry. Kenapa orang banyak minta self service? Karena mencari pegawai laundry ini sekarang susah. Tukang setrika susah, tukang cuci susah. Akhirnya banyak pengusaha laundry, ya sudah bikin konsep self service," ujar Apik.

Tren laundry dengan konsep self service didukung dengan pertimbangan efisiensi modal yang murah tetapi harga pokok penjualan tetap bisa dihitung. Pengusaha laundry nantinya bisa mempertimbangkan target pemasaran dan branding bisnis.

"Makanya saya prediksi akan banyak bertumbuh laundry-laundry self service seperti di luar negeri nanti yang akan dijalankan. Karena juga biar baju (pelanggan) bisa dicuci sendiri, biar baju saya enggak dipegang orang lain. Saya ingin privasi nih dan sebagainya," tambah Apik.

CEO of Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle (kanan); Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya (kiri); dan Founder & CEO of Apique Group, Apik Primadya (tengah) dalam jumpa pers Laundry Innovation Summit 2024 di Jakarta pada Rabu (20/11/2024).KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO CEO of Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle (kanan); Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya (kiri); dan Founder & CEO of Apique Group, Apik Primadya (tengah) dalam jumpa pers Laundry Innovation Summit 2024 di Jakarta pada Rabu (20/11/2024).

Apik juga memprediksi laundry dengan konsep satuan juga akan bertumbuh pada tahun 2025. Ia menilai ada barang-barang yang kini banyak dimiliki oleh anak muda.

"Anak-anak sekarang misalnya punya sepatu sudah banyak. Dulu paling banyak punya dua pasang atau satu pasang. Sekarang punya enam pasang sepatu. Lalu handphone sudah banyak, baju sudah banyak. Stylish. Itu butuh treatment satuan. Makanya laundry satuan akan juga bertumbuh," kata Apik.

Baca juga: 4 Rahasia Sukses Bisnis Laundry ala Imron, Owner The King of Majapahit Treatment

Apik mencontohkan, barang-barang kategori apparel, helm, jaket kulit untuk pemotor, jersey-jersey komunitas akan menjadi peluang untuk bisnis laundry satuan ke depannya. Ia berharap calon pengusaha maupun pengusaha laundry bisa mengikuti perkembangan gaya hidup masyarakat yang berkembang saat ini.

"Ada beberapa laundry juga kini sudah spesifik. Misalnya perlengkapan bayi, baju bayi. Itu omzetnya bisa sampai Rp 4 juta sehari loh. Jadi pada tahun 2025 akan banyak spesifikasi laundry yang akan mulai bertumbuh," lanjut Apik.

Berlokasi di Grogol, Jakarta Barat, Shoe Mo yang telah berdiri sejak tahun 2016 juga menjadi pilihan untuk laundry sepatu.Dok. Instagram Shoe Mo Berlokasi di Grogol, Jakarta Barat, Shoe Mo yang telah berdiri sejak tahun 2016 juga menjadi pilihan untuk laundry sepatu.

Apik menilai ada pengaruh perkembangan gaya hidup dan media sosial yang turut mendorong pertumbuhan bisnis laundry pada tahun 2025.

Acara seminar bisnis bertajuk "Laundry Innovation Summit (LIS) 2024" akan digelar di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta pada 9-10 Desember 2024 mendatang.

Beragam infomasi terkait dunia bisnis laundry, pemasaran, dan tren teknologi terbaru bakal dihadirkan oleh para expert di bidangnya.

Baca juga: Manfaat WhatsApp Business untuk Bisnis Laundry, Intip Strategi Pebisnis Ini...

Apik mengatakan, bisnis laundry masih memiliki peluang yang besar untuk dijajaki calon pengusaha.

Rangkaian agenda LIS 2024 nantinya akan diisi oleh seminar dan interaksi langsung dengan enam CEO di bidangnya masing-masing. Mereka adalah CEO of Top Coach Indonesia, Tom Mc Ifle; Founder & Presiden Human Plus Institute, Armala; CEO of Start Your Content Academy, Victoria Wong; CEO of KasiSolusi, Deryansha Azhary; Founder of Yahya & Yahya, Helmy Yahya; dan Founder & CEO of Apique Group, Apik Primadya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau